12 Fakta yang Mungkin Anda Tidak Ketahui Tentang Geisha

Jika Anda familier dengan budaya Jepang, mungkin Anda pernah mendengar "geisha". Namun, apakah Anda benar-benar tahu maksud dari kata tersebut? Dari sudut pandang orang yang tidak mengenal Jepang, geisha dianggap sebagai pekerja seks komersial. Akan tetapi, di balik image negatifnya, sebenarnya geisha ditujukan bagi para seniman penghibur yang menguasai berbagai bidang seperti musik dan tari. Untuk mengetahui fakta-fakta unik dan menarik tentang geisha, bacalah artikel ini sampai akhir. Akan tetapi, apakah Anda benar-benar tahu maksud dari kata tersebut? Berikut adalah 12 fakta tentang geisha yang mungkin tidak Anda ketahui!

Check out our writers’ top Japan travel ideas!

This post may contain affiliate links. If you buy through them, we may earn a commission at no additional cost to you.

1. Geisha (芸者) adalah istilah yang sama untuk geiko (芸子) and geigi (芸妓).

 

Mereka semua memiliki kesamaan huruf - gei (芸), yang berarti hiburan, atau sesuatu yang membutuhkan keterampilan tertentu, semangat, dan ide. Sha (者) berarti orang atau sesuatu, sedangkan Ko (子) adalah anak-anak. Gi (妓) diartikan sebagai wanita yang melayani pada jamuan makan dengan musik tradisional Jepang atau nyanyian. Singkatnya, istilah tersebut memiliki arti seorang wanita yang menghibur tamunya dengan tarian, musik tradisional Jepang dan nyanyian di jamuan makan. 

 

2. Ada geisha laki-laki.

 

Selama zaman Edo di Kyoto dan Osaka, geisha berarti houkan (幇間), dan geiko berarti seorang wanita. Houkan (幇間) merupakan pekerjaan untuk menghibur para tamu dengan mempertunjukkan bakat mereka serta membantu geiko dan maiko (舞妓). Pada zaman Meiji, kata geisha menjadi kata yang merujuk pada wanita.

 

3. Ada nama untuk orang-orang yang masih dalam pelatihan menjadi geisha.

 

Mereka disebut maiko (舞妓). Maiko memberikan hiburan seperti tarian tradisional Jepang, menampilkan ohayashi (祭囃子) di jamuan makan, dan sedang dalam latihan menjadi geishaOhayashi adalah bentuk musik Jepang yang ditampilkan dalam festival-festival, dan dipertunjukkan secara perbeda di setiap daerah di seluruh Jepang.

 

4. Anda bisa mengetahui perbedaa geisha dan maiko dari gaya rambut mereka.

Geisha menggunakan gaya shimada mage (島田髷).

 

Maiko menggunakan gaya momoware (桃割れ).

 

5. Anda bisa mengetahui perbedaan geisha dan maiko dari kimono mereka.

Geisha mengenakan kimono tsumesode (詰袖). Kimono Tsumesode adalah kimono yang tidak memiliki celah di bagian bawah ketiak.

 

Maiko mengenakan kimono hikizuri (引きずり). Hikizuri mirip dengan furisode, atau kimono resmi yang dikenakan wanita pada Seijin-no-hi (Hari Kedewasaan), karena keduanya memiliki lengan panjang. Namun, lengan hikizuri lebih panjang dan keliman kain menjejak di lantai, sedangkan furisode tidak tidak terlalu panjang.

 

 

6. Geisha dan maiko memakai oshiroi (白粉).

 

Oshiroi (白粉) adalah bubuk putih. Mereka menggunakannya untuk menutupi wajah, bagian depan dan belakang leher. Di masa lalu, bubuk ini mengandung timah yang menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Mereka melengkapi penampilan dengan memakai eyeliner hitam, sedikit aye shadow merah di ujung kelopak mata, dan bibir yang sangat merah. Biasanya ketika geiko semakin tua, ia akan berhenti mengenakan oshiroi. 

 

7. Pada zaman dulu, geisha memiliki gigi hitam.

 

Tradisi ini disebut ohaguro (お歯黒). Itu tidak hanya untuk geisha saja, tetapi untuk wanita secara umum. Maknanya selalu berubah masa demi masa, tetapi ohaguro digunakan untuk kecantikan. Kini, maiko akan menghitamkan gigi mereka ketika mencapai tahap sakkou, atau saat mereka lulus dari maiko

 

8. Anda perlu menghubungi Okiya (置屋) untuk memanggil geisha.

 

Okiya (置屋) adalah tempat geisha berada, Para tamu akan menghubungi atau memanggil geisha melalui Okiya. Anda tidak bisa melihat atau memilih geisha secara langsung. Untuk melihat geisha, Anda harus mengenal seseorang yang memiliki koneksi ke Okiya.

 

9. Memanggil geisha untuk acara jamuan makan Anda memerlukan koneksi.

Untuk memanggil geisha ke acara jamuan makan, Anda harus memberi tahu Ryotei (料亭). Ryotei adalah restoran Jepang kelas atas yang dilengkapi dengan kamar pribadi besar. Ryotei akan mengatur jumlah geisha sesuai dengan anggaran dan permintaan tamu. Jika Anda sudah langganan, Anda bisa secara langsung memanggil geisha. Perlu diketahui bahwa Anda tidak bisa selalu memanggil geisha di setiap Ryotei karena ada pertaturan yang ketat.

 

10. Nilai gaji seorang geisha memiliki sebutan yang berbeda.

 

David Calhoun/Flickr

Ada yang menyebutnya ohanadai (お花代), gyokudai (玉代), atau senkoudai (線香代) .

Dai (代)  berarti harga. 

Ohana: bunga.

Gyoku: permata.

Senkou: dupa.

Memberi nama sesuatu secara tidak langsung menggunakan kata-kata lain adalah suatu bentuk keindahan dalam bahasa Jepang, seperti halnya bagi banyak budaya lain.

 

11. Geisha memiliki pelanggan yang disebut danna (旦那).

Danna (旦那) adalah seorang pria yang memiliki kekuasaan dan kaya raya, ialah yang membayar semua kebutuhan geisha  Untuk menjadi seorang geisha memang dibutuhkan banyak uang dan waktu. Danna akan membayar dan merawat geisha sepanjang hidupnya. Oleh sebab itu, seseorang harus memiliki status sosial yang tinggi untuk menjadi danna. Itu menunjukkan bahwa mereka memiliki cukup uang untuk menjadi pelanggan seorang geisha. Hubungan mereka tidak bersifat seksual.

 

12. GEISHA BUKANLAH PEKERJA SEKS.

 

Banyak orang yang salah mengartikan antara geisha dengan oiran - ditunjukkan pada foto di atas - yang merupakan pekerja seks kelas atas. Memang benar bahwa beberapa geisha melakukan pekerjaan seks, tetapi secara teknis mereka adalah seorang penghibur.

The information in this article is accurate at the time of publication.

About the author

sakowako.yum
sakowako.yum
  • Check out our writers’ top Japan travel ideas!

Cari Restoran