10 Poin Penting yang Perlu Anda Ketahui Ketika Berdoa di Kuil Shinto

Sejak dulu kala, kuil merupakan tempat yang dihormati dalam agama Shinto di Jepang sebagai tempat mempertuhankan dewa. Cara mengidentifikasi kuil Shinto cukup mudah, karena mereka pasti memiliki gerbang torii. Jika Anda memiliki kesempatan untuk berdoa di kuil, berikut ini kami hadirkan 10 poin penting tentang cara berdoa yang tepat!

Check out our writers’ top Japan travel ideas!

This post may contain affiliate links. If you buy through them, we may earn a commission at no additional cost to you.

1. Membungkuk di gerbang torii

27957452400_7a8722f4ab_z
Ee Shawn/Flickr

Gerbang torii akan selalu ada di pintu masuk kuil Shinto. Gerbang torii pertama yang berada di bagian depan kuil disebut "ichi no torii", membungkuklah sebelum Anda melewatinya. Setelah melalui gerbang torii, Anda akan sampai ke "sando", jalan menuju kuil.

 

2. Jangan berjalan di tengah sando

104572750_9ca030f1c7_z

sekkun_jp/Flickr

Bagian tengah sando disebut dengan "seichuu", dan disitulah para dewa berjalan. Oleh sebab itu, para pengunjung tidak seharusnya berjalan di sana. Hal yang juga perlu Anda ingat, ketika berada di sekitar kuil, jangan berbicara dengan suara yang keras.

 

3. Bersihkan mulut dan tangan Anda di temizuya 

photozou.jp

Di bagian sisi sando saat Anda menuju kuil, ada bejana batu yang disebut temizuya (tempat menyucikan diri).

Pertama, pegang sendok kayu besar di tangan kanan, ambil air, dan bersihkan tangan kiri Anda.

Kemudian, pindahkan sendok ke tangan kiri dan bersihkan tangan kanan.

Ketiga, pegang kembali sendok kayu besar dengan tangan kanan Anda dan ambil lebih banyak air.

Bentuk telapak tangan kiri Anda menjadi seperti mangkuk dan tuangkan air ke dalamnya, lalu bersihkan mulut Anda. Jangan menyentuh sendok langsung dengan mulut Anda, pastikan semua tahap dilakukan HANYA menggunakan tangan.

Setelah selesai mencuci mulut, sekali lagi bersihkan tangan kiri Anda menggunakan air pada sendok kayu.

Terakhir, angkatlah sendok kayu sehingga sisa air mengalir ke bawah pegangan sebelum meletakkannya kembali ke temizuya.

 

4. Membunyikan lonceng sebelum berdoa

2665833465_e358533a76_o

Joel/Flickr

Ketika Anda sampai di depan kuil utama, jangan berdiri di tengah. Alasan yang sama juga berlaku di sini seperti Anda tidak boleh berdiri di tengah sando. Kemudian, membungkuklah satu kali. Apabila ada lonceng, bunyikan. Begitulah cara memberitahu dewa bahwa Anda telah datang berkunjung.

 

5. Lakukan persembahan uang sebelum berdoa

442526779_c130dc6f17_z

jpellgen/Flickr

Jangan hanya melemparkan koin begitu saja ke dalam kotak, lakukanlah dengan perlahan. Tidak ada jumlah pasti yang harus Anda berikan. Bisa 1 yen atau bahkan 10,000 yen, berapa pun jumlahnya tidak akan menjadi masalah. Dikatakan bahwa 5 yen adalah jumlah yang baik karena terdengar seperti kata "ikatan" (seperti dalam hubungan), tetapi semua itu kembali lagi pada Anda.

 

6. Saat berdoa, membungkuk dua kali, tepukkan tangan dua kali, kemudian membungkuk lagi satu kali

8271399326_3f8e613168_z

jpellgen/Flickr

Pertama, ketika membungkuk dua kali, menghadaplah ke kuil dan membungkuk dalam-dalam hingga punggung Anda rata dan pinggul berada pada sudut 90 derajat. Saat menepuk tangan, pastikan telapak tangan Anda bertemu, tetapi tangan kanan berada sedikit di bawah tangan kiri. Buka tangan Anda selebar bahu dan tepukkan sebanyak dua kali. Lalu, satukan tangan Anda dan turunkan ketika akan berdoa. Setelah selesai berdoa, membungkuklah satu kali. Tergantung pada kuilnya, mungkin ada proses yang berbeda (contohnya, di Kuil Izumo-taisha di Shimane, Anda perlu melakukan dua kali membungkuk, empat kali menepuk tangan, dan satu kali membungkuk).

 

7. Struktur doa

508977152_2937065689_z

J3SSL33/Flickr

Apabila ini pertama kalinya Anda berdoa di kuil, mulailah dengan mengucapkan nama Anda, alamat, dan rasa syukur karena Anda dapat berdoa. Setelah itu, untuk kunjungan berikutnya, Anda hanya perlu melakukan perkenalan sederhana.

 

8. Mengambil peruntungan omikuji

16278417692_602cb9f303_z

kiera.chan/Flickr

Jika hasil keberuntungan yang Anda dapat tidak terlalu baik, ikatkan kertas ramalan Anda di tempat khusus yang tersedia untuk mengusir nasib buruk. Jika hasilnya baik, Anda tidak perlu mengikatnya. Jangan mengikat kertas ramalan sembarangan, terutama pada pohon di sekitar kuil karena akan merusak pohon tersebut. 

 

9. Menulis ema

2635478220_642770bfa7_z

Szabolcs Arany/Flickr

Pada zaman dulu, ada anggapan bahwa para dewa menunggang kuda, jadi pada awalnya kuda asli digunakan sebagai persembahan. Namun, sekarang orang Jepang menggunakan "ema", balok kayu suci yang terdiri dari huruf dengan arti "gambar" dan "kuda". Ketika pergi ke kuil untuk berdoa, Anda bisa menuliskan keinginan Anda pada ema dan mempersembahkannya dengan mengikatnya di area khusus.

 

10. Setelah selesai berdoa

27957452400_7a8722f4ab_z
Ee Shawn/Flickr

Ketika Anda melewati gerbang torii saat berjalan keluar kuil, pastikan untuk berbalik badan dan membungkuk sekali ke arah kuil. Hal terpenting yang harus dilakukan ketika Anda berdoa di sebuah kuil adalah mengucapkan kata-kata syukur kepada para dewa.

 

Sebagai informasi, perbedaan terbesar antara kuil Buddha dan kuil Shinto adalah cara Anda berdoa. Di kuil Shinto, Anda menepukkan tangan, tetapi di kuil Buddha, Anda cukup menyatukan tangan dan mengucapkan doa.

(Cover Photo: blog.goo.ne.jp

The information in this article is accurate at the time of publication.

About the author

hidejiro
hidejiro
  • Check out our writers’ top Japan travel ideas!

Cari Restoran