Rencanakan Perjalanan ke Jepang dengan Tetap Menerapkan Social Distancing

Tahun 2020 adalah tahun yang penuh kejutan dan kesulitan bagi dunia. Di tengah pandemi global COVID-19, rencana liburan Anda harus ditunda, dijadwalkan ulang, atau bahkan dibatalkan. Meskipun sudah dilangsungkan di sejumlah negara, vaksinasi belum dapat menjangkau semua warga di negara tersebut sampai beberapa bulan ke depan (termasuk di Jepang). Otoritas kesehatan masyarakat di Jepang sendiri terus menyuarakan tentang penghindaran 3C (closed spaces, crowded spaces, close-contact settings). Pada artikel kali ini, kami akan membahas bagaimana cara menjaga jarak sosial yang tepat saat Anda mengunjungi tiga tujuan wisata utama di Jepang: Tokyo, Osaka, dan Kyoto.

Check out our writers’ top Japan travel ideas!

This post may contain affiliate links. If you buy through them, we may earn a commission at no additional cost to you.

Catatan Singkat Tentang Jepang dan Masker

Sebelum kami membahas lebih lanjut, perlu Anda ketahui bahwa orang Jepang telah memiliki kebiasaan memakai masker selama musim flu, jauh sebelum COVID-19 muncul. Memakai masker adalah elemen umum dalam budaya Jepang, menandakan kesopanan, dan digunakan untuk mencegah penularan penyakit (apa pun itu). Jadi, ketika Anda berada di Jepang, lakukanlah seperti apa yang dilakukan orang Jepang. Harap selalu memakai masker, terutama di ruang tertutup atau di tempat ramai, seperti di kereta, area perbelanjaan, dan tempat-tempat umum. Bahkan, jika Anda telah divaksinasi, tidak ada salahnya untuk tetap membawa masker dan memakainya di ruang tertutup. Ingat, vaksinasi tidak akan menjamin Anda kebal dari virus corona.

Tempat-tempat yang Selalu Ramai di Tokyo

Sebagai ibu kota Jepang, Tokyo memiliki banyak tujuan dan aktivitas wisata yang menarik. Namun, dengan populasi yang melebihi 30 juta jiwa, kata "ramai" tidak akan cukup untuk menggambarkan kepadatan penduduk di sini.

Berikut adalah beberapa tempat yang terkenal dengan keramaiannya. Jika Anda ingin berkunjung, tetapi khawatir dengan lautan manusia, sebaiknya Anda pergi pada pagi hari di hari kerja. Jangan khawatir, kami juga akan menyertakan beberapa rekomendasi tempat-tempat alternatif lain yang mungkin belum pernah Anda dengar, tetapi pasti Anda suka!

• Ameyoko

Ameyoko adalah jalan perbelanjaan populer yang membentang dari Stasiun Ueno ke Okachimachi, yang terkenal dengan etalase terbukanya. Tempat ini cukup ramai sepanjang hari, teruma di malam hari ketika jalan-jalan dipadati para pegawai kantoran yang mencoba menghilangkan penat setelah seharian bekerja keras di kantor.

• Nakamise-dori

Hanya berjarak 3 menit berjalan kaki dari Stasiun Metro Asakusa, jalan perbelanjaan Nakamise-dori yang populer meramaikan kedua sisi jalan Gerbang Kaminarimon hingga Kuil Sensoji. Nakamise-dori dipenuhi toko-toko yang menjual segala macam suvenir tradisional Jepang, mulai dari mainan dan pernak-pernik hingga makanan ringan seperti senbei (kerupuk beras) yang baru dibuat. Meskipun area terbuka, jalan perbelanjaan ini bisa menjadi sangat ramai, sampai-sampai Anda mungkin harus menerobos orang lain. Jika Anda sangat ingin melihat Sensoji, Anda dapat menghindari Nakamise-dori dengan mengambil jalan belakang yang jauh lebih tenang.

• Takeshita-dori (Harajuku)

Takeshita-dori di Harajuku dikenal sebagai kiblatnya fesyen kawaii dan budaya anak muda di Jepang. Tidak hanya populer di kalangan muda, pengunjung dari luar negeri pun banyak yang datang ke sana untuk menikmati suasana Takeshita-dori dan membeli beberapa pakaian trendi. Di akhir pekan, jika Anda berdiri di pintu masuk ke jalan dan menengok ke bawah, yang akan Anda lihat hanyalah kerumunan manusia. Terlebih lagi, toko-toko di Takeshishita-dori relatif kecil dan sempit, membuat penerapan jarak sosial hampir tidak mungkin dilakukan.

• Kabukicho dan Area Kehidupan Malam Lainnya

Jika Anda mengkhawatirkan jarak sosial, Anda mungkin harus menghindari kawasan dan tempat-tempat yang ramai di malam hari, seperti bar, klub, karaoke, dan area hiburan malam lainnya setelah jam kerja. Area tersebut meliputi Kabukicho di Shinjuku (terdapat banyak bar dan klub), Roppongi (terkenal sebagai kota clubbing dan kehidupan malam), dan area Stasiun Kabukicho (memiliki banyak bar dan dance club).

Bagi yang tidak tahan tinggal di dalam rumah pada malam hari, Anda selalu dapat membeli minuman di mini market atau bersantai di taman untuk mengobrol dengan teman!

Cara Menghindari Kereta yang Padat di Tokyo

Setiap kali memikirkan kereta api di Tokyo, orang langsung membayangkan pemandangan gerbong kereta yang penuh sesak dengan orang. Meskipun warga Tokyo berusaha untuk sering bekerja dari rumah selama pandemi, masih ada banyak orang yang menggunakan transportasi umum. Perusahaan-perusahaan kereta api telah memberlakukan berbagai tindakan untuk meminimalisir penularan. Misalnya, membuka jendela di gerbong kereta sebagai ventilasi. Hal tersebut tentunya harus didukung oleh kesadaran masyarakat untuk selalu memakai masker. Dengan begitu, penularan virus corona di dalam kereta dapat ditekan.

Namun, alangkah baiknya jika Anda menghindari risiko. Salah satu tindakan mudah yang bisa Anda lakukan adalah tidak menggunakan kereta di jam-jam sibuk, khususnya pada pagi dan sore hari. Jam sibuk di pagi hari dimulai antara pukul 07:00 hingga 09:30, setelah itu Anda berpeluang mendapatkan kursi dan bisa menjaga jarak.

Untuk jam sibuk di sore hari, cobalah untuk tidak naik kereta antara pukul 17:30 hingga 19:30. Tidak jarang pula kereta mulai menjadi sedikit ramai pada pukul 16:00, dan masih tetap cukup padat sampai sekitar pukul 21:00. Jadi, harap rencanakan perjalanan Anda dengan matang!

Anda juga perlu mempertimbangkan untuk menghindari 10 stasiun paling padat di wilayah Tokyo (dan seluruh negeri). Daftar berikut disusun dari yang paling ramai hingga yang tidak begitu ramai.

1. Shinjuku 
2. Ikebukuro
3. Tokyo
4. Yokohama (Prefektur Kanagawa)
5. Shinagawa 
6. Shibuya
7. Shimbashi
8. Omiya (Prefektur Saitama)
9. Akihabara 
10. Kita-senju

Untuk informasi lebih detail, termasuk daftar terbaru jalur paling padat di kota, Anda dapat melihat artikel berikut: Waspada Kereta Penuh! Hindari Jam-Jam Sibuk di Tokyo!

Alternatif untuk Kereta: Berjalan dan Bersepeda di Tokyo

Meskipun Tokyo merupakan kota besar, kebanyakan daerah terkenal di sini saling berdekatan sehingga Anda dapat mudah mencapainya dengan berjalan kaki atau bersepeda. Di bawah ini adalah beberapa contohnya:

  • Stasiun Tokyo ke Ginza berjarak sekitar 10 menit berjalan kaki;
  • Ginza ke Tsukiji berjarak 12 menit berjalan kaki;
  • Ueno ke Akihabara berjarak sekitar 20 menit berjalan kaki;
  • Shibuya ke Omotesando berjarak sekitar 15 menit berjalan kaki;
  • Roppongi ke Tokyo Tower berjarak sekitar 20 menit berjalan kaki;
  • Naka-meguro ke Daikanyama berjarak 10 menit berjalan kaki.

Berjalan kaki bukan hanya cara yang baik untuk menjaga jarak sosial, tetapi juga memberi Anda kesempatan untuk menikmati suasana kota. Anda bahkan mungkin menemukan kuil tersembunyi atau restoran lezat dalam perjalanan dari satu lokasi ke lokasi lain!

Ada pula beberapa opsi penyewaan sepeda untuk membantu Anda berkeliling Tokyo dan menghindari kereta yang padat. Sama seperti berjalan kaki, bersepeda membuka kemungkinan bagi Anda untuk menjumpai tempat-tempat dan jalan-jalan tikus yang kurang populer. Silakan baca 9 Pilihan Layanan Rental Sepeda di Area Tokyo yang harus Anda coba.

Check out our writers’ top Japan travel ideas!

Tempat Wisata Lain di Sekitar Tokyo

Sepertinya kami akan menghilangkan sebagian besar rencana perjalanan Anda di Tokyo demi menjauhi keramaian, tetapi untungnya, ada berbagai tempat kurang dikenal yang bisa Anda nikmati! Jika Anda mencari tempat yang tenang di Tokyo, pertimbangkan opsi berikut.

Yanaka, Nezu, dan Sendagi

Rasakan pesona dan keakraban Tokyo tempo dulu di Yanaka, Nezu, dan Sendagi, yang terletak di selatan Stasiun Nippori. Ketiga tempat ini sangat sempurna untuk jalan-jalan santai, menikmati makanan jalanan, dan berinteraksi dengan kucing!

Kebun dan Taman Bergaya Jepang di Tokyo

Bagian dari menjaga jarak sosial adalah menghindari ruang tertutup dengan sirkulasi udara yang buruk, dan tidak ada cara yang lebih baik untuk melakukannya selain menghabiskan waktu di luar ruangan! Di samping museum, restoran, dan tempat-tempat perbelanjaan, Tokyo juga memiliki sejumlah taman dan kebun yang megah, sering kali bersembunyi malu di antara gedung pencakar langit.

Tanpa perlu banyak usaha, Anda dapat mengamati gaya khas orang Jepang dalam menata taman, bahkan terkadang menampilkan landmark seperti Tokyo Tower atau Skytree sebagai latar belakangnya!

Apabila Anda ingin melihat pemandangan luar ruangan di musim semi, bacalah artikel kami tentang 8 Tempat Indah untuk Menikmati Bunga Sakura yang Tidak Banyak Dikenal Orang. Walaupun Anda tidak berkunjung saat sakura mekar, lokasi-lokasi tersebut sangat ideal untuk Anda membenamkan diri di alam Tokyo seperti menyaksikan keindahan bunga dan sungai-sungainya. Hal yang paling penting adalah semua tempat ini berada di luar ruangan dan kurang dikenal. Artinya, Anda tidak perlu mencemaskan kerumunan selama kunjungan Anda!

Perjalanan Sehari di Luar Tokyo

Daripada menghabiskan seluruh waktu Anda di kota, mengapa tidak memanfaatkan momen ini dengan berkunjung ke berbagai tempat indah di sekitar Tokyo? Ada banyak kota kecil di dekat ibu kota Jepang yang bisa Anda kunjungi untuk sepenuhnya meresapi sejarah dan mengagumi pemandangan alam Jepang. Dengan begitu, Anda dapat mengenal negara ini lebih jauh. Ditambah lagi, berkat jaringan kereta yang luas dan praktis, Anda bisa melakukan perjalanan tanpa harus repot.

Wisatawan dunia banyak yang memasukkan Gunung Fuji ke dalam daftar destinasi favorit, tetapi kota-kota onsen tepi laut seperti Hakone dan Atami, pemandangan kota tua Jepang seperti Kawagoe, dan monumen-monumen bersejarah yang memesona seperti Kuil Nikko Toshogu, juga tidak boleh dilewatkan. Untuk mengetahui daftar lengkapnya, bacalah artikel: Hanya 2 Jam Dari Tokyo! 10 Destinasi Wisata Sehari Terbaik yang Harus Anda Kunjungi.

Berkemah (Atau Glamping!)

Berkemah adalah salah satu cara berlibur paling efisien di saat pandemi karena sebagian besar waktu Anda dihabiskan di luar ruangan. Jepang mungkin dikenal memiliki pemandangan kota yang indah dan teknologi yang canggih, tetapi sebenarnya, dua pertiga wilayah Jepang berhutan!

Bagi yang menyukai sesuatu yang lebih glamor, Anda dapat melakukan glamping! Ada banyak perkemahan mewah di Jepang yang sudah dilengkapi tenda atau kabin dan berbagai fasilitas. Temukan lokasi glamping yang sesuai minat Anda di artikel ini, lima di antaranya mudah diakses dari Tokyo!

Klook.com

Tempat Ramai di Osaka

Osaka memang tidak sebesar dan seluas Tokyo, tetapi kota ini termasuk salah satu kota terpadat di Jepang dan difavoritkan oleh banyak wisatawan internasional. Di Osaka terdapat tempat-tempat wisata terkenal (dan ramai), dan beberapa di antaranya harus Anda hindari sementara ini. Mari kita lihat daftarnya.

• Kastil Osaka

Kastil Osaka adalah tempat yang paling banyak dikunjungi di Osaka. Kastil ini pernah hancur dan dibangun kembali beberapa kali sepanjang sejarahnya selama lebih dari 400 tahun. Renovasi terakhir dilakukan pada tahun 1997, dan kini, kastil tersebut memiliki fasilitas-fasilitas modern dan museum di dalamnya. Taman di sekitar kastil juga merupakan salah satu lokasi populer untuk melihat bunga sakura di musim semi. Jadi, tidak mengherankan jika Kastil Osaka tidak pernah sepi pengunjung. Untuk saat ini, Anda mungkin harus menunda kedatangan ke Kastil Osaka demi menghindari kontak dekat dengan banyak wisatawan.

• Dotonbori

Disebut sebagai jantung kota Osaka, jalan Dotonbori yang ramai mewujudkan semangat "Kota Pedagang" karena suasananya yang semarak dan ramah. Belum lagi beragam pilihan makanan lezat yang tersedia di sana. Dotonbori adalah salah satu tempat paling populer di Osaka, menarik begitu banyak pengunjung dengan parade lampu-lampu neon toko yang menarik, baik siang maupun malam. Namun, untuk saat ini Anda lebih baik berkunjung ke sana pada pagi hari di hari kerja, atau jika Anda ingin melihat warna-warni neon yang indah, datanglah pada tengah malam.

Cara Menghindari Kereta yang Penuh Sesak di Osaka

Meskipun tidak sesibuk dan seramai di ibu kota, kita akan masih sering melihat kereta penuh sepanjang hari di Osaka. Jam sibuk pada pagi hari di Osaka dimulai sekitar pukul 07:30, tetapi keadaan akan menjadi sangat ramai pada pukul 08:00 dan mulai lengang setelah pukul 09:00. Di malam hari, kereta mulai padat setelah pukul 17:30 dan mencapai puncaknya pada pukul 18:00. Kepadatan akan berkurang setelah pukul 19:30.

Daftar jalur kereta teramai di Osaka selama jam sibuk:

1. Midosuji Line (Osaka Metro)
2. Kobe Main Line (Hankyu)
3. Takarazuka Main Line (Hankyu)
4. Chuo Line (Osaka Metro)
5. Nara Line (Kintetsu)

Klook.com

Alternatif untuk Kereta: Berjalan Kaki dan Bersepeda di Osaka

Seperti halnya Tokyo, tempat-tempat wisata di Osaka juga terkonsentrasi di beberapa area:

• Umeda (dekat Stasiun Osaka), tempat Sky Garden berada;
• Namba, dekat dengan Dotonbori, Amerika-mura, dan jalan-jalan perbelanjaan lainnya;
• Tennoji, berada di dekat menara Tsutenkaku, kebun binatang dan galeri seni, serta menara Abeno Harukas.

Artinya, Anda tidak perlu menghabiskan banyak waktu di perjalanan!

Ingin mengelilingi Osaka dengan bersepeda? Kunjungi docomo bikeshare dan HUBchari, tempat penyewaan sepeda yang memiliki ratusan cabang di pusat kota.

Tempat Ramai di Kyoto

Terakhir, kita tiba di ibu kota kuno Jepang, Kyoto. Kota ini adalah rumah bagi beberapa kuil dan tempat-tempat suci yang sangat indah di Jepang. Bahkan, 17 di antaranya ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Dengan kata lain, sebagain besar tempat wisata tersebut pasti ramai wisatawan! Pantas saja Kyoto sering dikaitkan dengan fenomena overtourism.

Untuk menghindari lonjakan wisatawan, sebaiknya Anda datang ke Kyoto pada bulan Januari hingga Februari (saat cuaca sedikit dingin), atau di bulan Juni (ketika musim hujan). Sementara itu, bulan Oktober hingga pertengahan Desember menjadi periode yang paling ramai pengunjung karena dedaunan musim gugur di Kyoto terlihat sangat spektakuler.

Sesampainya di Kyoto, upayakan atur jadwal Anda untuk tidak memilih waktu ramai saat mengunjungi tempat-tempat wisata yang paling populer, termasuk Kuil Kiyomizu-dera, terkenal dengan konstruksi "panggung" yang unik (gambar di atas), dan Jalan Ninen-zaka, jalur pejalan kaki yang sempit dengan deretan toko-toko di bangunan tradisional.

Kinkaku-ji, kuil berlapis daun emas yang berdiri tegak di atas kolam; Kuil Fushimi Inari yang memiliki seribu torii; Hutan Bambu di Arashiyama yang terkenal, juga sangat populer di Kyoto.

Ada alasan mengapa tempat-tempat ini begitu populer, dan tidak masuk akal untuk pergi ke Kyoto tanpa mengunjunginya. Tentu saja, Anda harus mempertimbangkan rencana Anda sendiri. Untungnya, ada tempat-tempat yang kurang dikenal wisatawan, tetapi sama-sama fotogenik dan menampilkan esensi tradisional Jepang. Kami akan membahas mengenai hal ini nanti!

Check out our writers’ top Japan travel ideas!

Berkeliling Kyoto

Sama seperti Tokyo dan Osaka, Anda harus berusaha yang terbaik untuk meminimalkan penggunaan transportasi umum. Bus kota khususnya bisa sangat ramai di Kyoto. Jadi, cobalah berjalan kaki atau menyewa sepeda bila memungkinkan. Namun, perlu diperhatikan bahwa jalan-jalan di Kyoto sangat berbukit di luar pusat kota. Jika Anda tidak mau berjalan kaki atau bersepeda, naik kereta bawah tanah masih lebih baik daripada bus.

Untuk informasi lebih lanjut tentang bersepeda di Kyoto, lihat Panduan Bersepeda di Kyoto dan Penyewaan Sepeda.

Tempat Wisata Lain di Sekitar Osaka dan Kyoto

Destinasi yang Kurang Populer di Kyoto

Apabila Anda tidak nyaman dengan keramaian di Kiyomizu-dera, Anda dapat mengunjungi kuil, museum, atau toko suvenir di distrik Higashiyama. Artikel kami yang membahas pesona Karasuma akan memberi Anda daftar kuil, sungai, dan taman-taman yang lebih kecil seperti Shinsen-en.

Kota Kyoto juga cukup luas untuk dijelajahi! Di ujung selatan terdapat Distrik Fushimi, yang terkenal dengan pembuatan sake. Berikut adalah pengalaman kami ketika mengunjungi daerah tersebut. Selain itu, ada pula tur sepeda listrik untuk mengagumi pemandangan alam di barat daya Kyoto!

Perjalanan Sehari Regional

Wilayah Kansai dipenuhi dengan tempat-tempat wisata bersejarah, dan jangan buang kesempatan Anda jika bisa mengunjunginya! Harta karun ini berupa kuil Buddha dan Shinto, biara abad pertengahan seperti Hiei-zan, kastil seperti Kastil Himeji, dan pemandangan alam seperti gundukan pasir Amanohashidate - salah satu dari Tiga Pemandangan Terbaik di Jepang. Tidak hanya itu, Danau Biwa dan Laut Jepang pun menghadirkan pemandangan yang memikat. Terlebih lagi Danau Biwa juga menawarkan hidangan laut yang lezat sehingga menambah alasan untuk Anda berkunjung ke sana.

Berikut adalah 8 tempat wisata utama untuk para pecinta sejarah, 10 onsen terkenal di wilayah Kansai, dan 5 area yang dapat Anda jelajahi dengan berpeseda. Semua tempat ini memperlihatkan sisi Jepang yang berbeda dari apa yang sering dilihat oleh wisatawan.

Di sebelah barat, Prefektur Okayama (hanya satu jam dari Osaka dengan shinkansen) juga menawarkan banyak tempat wisata alam yang menenangkan dan pemandangan kota yang indah.

Berziarah

Berkemah merupakan pilihan tepat untuk wisatawan yang berbasis di Osaka, tetapi apabila Anda sedang berada di bagian barat Jepang, Anda memiliki pilihan lain untuk dilakukan yang jauh lebih khas Jepang, yaitu berziarah.

Pertama, Kumamoto Kodo, yang terletak di Prefektur Okayama di sebelah selatan Osaka. Rute ziarah yang sudah berusia berabad-abad ini menghubungkan Osaka dan Nara ke "Kumano Sanzan", sekelompok kuil bersejarah yang penting. Rute yang paling mudah diakses membutuhkan waktu dua hari untuk dilalui, dan karena perlu tingkat komitmen yang tinggi, Anda tidak akan menjumpai banyak orang. Namun, perjalanan panjang tersebut sangat sepadan dengan pengalaman berharga yang Anda dapatkan. Penetapan Kumamoto Kodo sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO adalah buktinya. Perjalanan melalui hutan belantara yang tenang ini akan selamanya terpatri dalam ingatan Anda.

Kedua, Ohenro, rute ziarah 88 kuil di Pulau Shikoku, yang mengikuti jejak biksu Kukai di abad ke-8. Butuh waktu 40 hari untuk menyelesaikan perjalanan, yang tampaknya tidak mungkin dilakukan oleh wisatawan. Namun, Anda bisa naik bus selama dua jam dari Osaka ke Tokushima, lalu menghabiskan dua hari berkeliling ke sembilan kuil pertama di rute tersebut.

Pedoman Umum Social Distancing

Sekarang, setelah membaca bahasan tiga kota paling populer di Jepang, Anda bisa merencanakan hal-hal yang harus dilakukan ketika hendak berkunjung ke sana. Untuk lebih membantu Anda menerapkan social distancing, berikut kami hadirkan daftar tempat dan aktivitas rekreasi di seluruh Jepang yang berisiko padat wisatawan.

Hostel dan Hotel Kapsul

Hotel Kapsul adalah jenis akomodasi khas Jepang. Ada banyak pengunjung yang ingin sekali merasakan menginap di akomodasi unik seperti sarang lebah ini. Namun, kamar-kamar di hotel kapsul saling berdekatan, dan sering kali hanya dipisahkan oleh tirai. Bagi Anda yang ingin menjauhi risiko penularan COVID-19, lebih baik tidak memilih bermalam di hotel kapsul. Hal yang sama berlaku untuk hostel.

Aktivitas Rekreasi

Berbicara tentang ruang tertutup, game center, tempat pachinko, sebagian besar bar (izakaya), dan tempat karaoke, semuanya ramai pengunjung, Tempat-tempat rekreasi seperti ini sering kali tidak memiliki sirkulasi udara yang baik. Jika Anda berencana datang ke salah satunya, batasi waktu Anda, hindari keramaian, dan gunakan hand sanitizer sesering mungkin. Membawa pembersih tangan dan tisu juga sangat penting!

Sesuaikan Rencana dan Waktu Anda

Sebagai referensi umum, Anda bisa membaca halaman "Traveling Safely in Japan" yang kami siapkan untuk menghadapi pandemi. Kami mencatumkan ratusan toko dan tempat yang telah menerapkan tindakan pencegahan penularan COVID-19.

Sambil menunggu pandemi berakhir, kita tidak boleh melonggarkan penerapan social distancing dan lakukanlah perjalanan Anda dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Semoga saran dan tips dalam artikel ini dapat membantu Anda tetap aman saat berkeliling Jepang! 


Jika Anda ingin memberikan komentar pada salah satu artikel kami, memiliki ide untuk pembahasan yang ingin Anda baca, atau memiliki pertanyaan mengenai Jepang, hubungi kami di FacebookTwitter, atau Instagram!

The information in this article is accurate at the time of publication.

About the author

Jack
Jack Xavier
  • Check out our writers’ top Japan travel ideas!

Cari Restoran