Nikmati Suasana Nostalgia Zaman Edo! 20 Rekomendasi Tempat Wisata di Ryogoku

Ryogoku, distrik yang terkenal dengan gulat sumo, dipenuhi berbagai tempat wisata menarik, seperti museum yang menggambarkan sejarah Tokyo, museum seni baru, dan sejumlah taman untuk Anda menikmati alam. Pada artikel kali ini, kami akan memperkenalkan 20 pilihan tempat wisata di Ryogoku yang tidak boleh Anda lewatkan saat mengunjungi Tokyo.

Check out our writers’ top Japan travel ideas!

This post may contain affiliate links. If you buy through them, we may earn a commission at no additional cost to you.

10 Tempat Wisata Pilihan di Ryogoku

1. Kokugikan

Kokugikan adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi saat Anda berada di Ryogoku. Di sinilah Honbasho (turnamen sumo profesional) diadakan 3 tahun sekali pada bulan Januari, Mei, dan September. Sebagai tempat penyelenggaraan Honbasho, Kokugikan mampu menampung lebih dari 10.000 penonton. Dilengkapi dengan fasilitas akustik dan pencahayaan terbaru, aula serbaguna ini juga sering digunakan untuk acara musik, gulat profesional, dan pertandingan tinju serta sumo.

Sebisa mungkin jadwalkan kunjungan Anda ke Ryogoku bertepatan dengan tanggal penyelenggaraan turnamen sumo besar untuk menyaksikan pertandingannya. Meskipun Anda tidak terlalu tertarik dengan sumo, tidak ada salahnya menonton secara langsung untuk merasakan intensnya pertarungan para pegulat sumo dan gemuruh penonton. Satu hal yang perlu Anda ingat, pembelian tiket dilakukan pada hari pertandingan dan Anda mungkin harus mengantre sebelum jam 7 pagi.

2. Museum Edo-Tokyo

Museum Edo-Tokyo dibuka untuk mewariskan sejarah dan budaya zaman Edo (1603 - 1868). Fasad unik yang terinspirasi oleh gudang-gudang yang dibangun di atas penyangga sangat mencuri perhatian. Setiap hari banyak orang mengunjungi tempat wisata populer ini karena ada sejumlah pameran menarik untuk semua usia dan kalangan.

Sorotan utama di Museum Edo-Tokyo adalah diorama yang mereproduksi Kota Edo. Cobalah perhatikan diorama tersebut dari dekat menggunakan teropong yang diletakkan di dekatnya. Anda pasti akan merasa seperti sedang berada di zaman Edo. Di sini juga terdapat model-model Nagaya (rumah panjang tradisional Jepang) dan teater seukuran aslinya, yang memungkinkan Anda untuk mengintip kehidupan dan budaya masyarakat umum pada zaman Edo.

3. Museum Sumo

Museum Sumo terhubung dengan Kokugikan dan menampilkan benda-benda yang berkaitan dengan gulat sumo. Museum dapat dimasuki gratis selama hari kerja ketika Honbasho tidak digelar, jadi manfaatkan waktu tersebut untuk berkunjung. Museum Sumo relatif kecil, tetapi ada banyak pameran menarik yang tentu akan menyenangkan para penggemar sumo.

Pastikan Anda tidak melewatkan pameran nihsikie-e (cetakan balok kayu berwarna) yang melukiskan pegulat sumo, banzuke (penjaga pegulat sumo), dan keshomawashi (celemek ornamental yang dikenakan oleh pegulat sumo selama upacara memasuki ring) dari para Yokozuna. Museum Sumo mengadakan enam pameran khusus setiap tahun, memberi kesempatan kepada para pengunjung untuk mempelajari budaya gulat sumo Jepang yang unik dari berbagai material. Jika datang selama musim Honbasho, Anda mungkin lebih dapat menikmati budaya sumo yang sesungguhnya melalui pertandingan dan memperoleh lebih banyak pengetahuan.

4. Kuil Eko-in

Kuil Eko-in dibangun untuk mengenang 108.000 korban kebakaran dahsyat yang terjadi pada zaman Edo. Orang-orang mengenalnya sebagai peristiwa Kebakaran Furisode. Tidak terbatas pada pemikiran agama, mereka memiliki filosofi yang sangat gemilang dalam mengadakan upacara peringatan untuk semua hal yang berkaitan dengan kehidupan. Oleh sebab itulah di sini terdapat banyak gundukan kuburan kucing dan hewan lain.

Kuil Eko-in juga dikenal sebagai tempat pemakaman "Nezumi Kozo Jirokichi" (Robin Hood zaman Edo). Konon, mengikis batu nisan Nezumi dapat meningkatkan kekayaan finansial dan akademis, dan hal itu pula yang menarik banyak penyembah. Kini, Anda hanya diperbolehkan mengikis batu nisan yang telah disiapkan khusus untuk tujuan tersebut.

5. Taman Kyu-Yasuda Teien

Taman Kyu-Yasuda Teien yang terletak bersebelahan dengan Kokugikan dirancang untuk berjalan-jalan. Taman Jepang ini dibangun oleh seorang penguasa feodal di zaman Edo, tetapi dimiliki oleh Yasuda Zaibatsu (konglomerat keuangan). Dengan jalan setapak yang mengelilingi kolam koi dan jembatan lengkung, Taman Kyu-Yasuda Teien bagaikan sebuah oasis di tengah padatnya kota.

Pemandangan indah Tokyo Skytree juga terlihat dari taman. Di tempat ini, Anda akan merasakan ketenteraman dalam balutan harmoni yang sempurna antara keindahan taman Jepang dan kemegahan gedung pencakar langit modern. Nyaman dan jauh dari kebisingan lalu lintas, Taman Kyu-Yasuda Teien sangat ideal untuk beristirahat sambil berjalan santai di sekitar Ryogoku.

Klook.com

6. Museum Sumida Hokusai

Museum Sumida Hokusai adalah museum seni yang didesikasikan untuk karya Katsushika Hokusai, seniman ukiyo-e (cetakan balok kayu dan lukisan) ternama. Museum seni ini dirancang oleh arsitek bernama Kazuyo Sejima sebagai bagian dari proyek pembangungan kembali regional, dan pendirian museum didasarkan pada fakta bahwa Hokusai menghabiskan sebagian besar hidupnya di Distrik Sumida. Museum Sumida Hokusai merupakan objek wisata futuristik dengan fasad aluminium modern.

Ruang pameran yang dikelilingi dinding hitam juga memajang "Tiga Puluh Enam Pemandangan Gunung Fuji" karya Hokusai yang ikonik. Baik lukisan asli maupun cetakan balok kayu (yang merupakan dua elemen seni ukiyo-e) dipamerkan sesuai kronologis agar pengunjung dapat menulusuri karya seni dan pengalaman hidupnya. Setelah mengunjungi museum, luangkanlah waktu untuk berjalan-jalan di sekitarnya.

7. Taman Honjo Matsuzaka-cho (Bekas Kediaman Kira Kozuke-no-Suke)

Taman Honjo Matsuzaka-cho dikenal sebagai Bekas Kediaman Kira Kozuke-no-Suke (tokoh antagonis dalam kisah "The Forty-seven Ronin"). Terletak tepat di sebelah timur Kuil Eko-in, desain rumit dinding dan gerbang taman kecil seluas 100 meter ini menggambarkan status sosial keluarga yang tinggi. Taman Honjo Matsuzaka-cho diperkirakan hanya berukuran 1/86 dari ukuran asli bekas kediaman Kira, jadi bisa Anda bayangkan betapa luas lahannya.

Anda akan menemukan banyak situs bersejarah di sini, seperti batu peringatan yang didedikasikan untuk Kira Kozuke-no-Suke dan patung duduknya, monumen batu yang bertuliskan nama-nama pengikut keluarga Kira, sumur, Kuil Matsuzaka Inari yang mengabadikan Kozuke-no-Suke, dan sebagainya. Jika Anda penggemar "The Forty-seven Ronin", pastikan Anda tidak melewatkannya.

8. Taman Yokoamicho

Taman Yokoamicho adalah taman peringatan untuk para mendiang yang kehilangan nyawa akibat bencana alam dan serangan udara. Ada sekitar 163.000 jenazah yang dimakamkan di Tokyo Memorial Hall di dalam taman. Dengan mengunjungi Taman Yokoami-cho, kita bisa mempelajari sejarah dari banyak bencana dan kesedihan yang ditimbulkannya kepada orang-orang, serta duka bagi para korban.

Memorial Hall of Reconstruction di dalam bangunan monolitik menyimpan banyak peninggalan, dan benda-benda yang dipajang di sana menceritakan sejarah bencana alam dan perang. Selain memorial hall, kendaraan-kendaraan yang rusak karena perang juga turut dipamerkan. Anda tidak perlu mengeluarkan biaya apa pun untuk masuk ke taman, Tokyo Memorial Hall, dan Memorial Hall of Reconstruction, gunakanlah kesempatan ini untuk berkunjung.

9. Taman Ryogoku

Taman Ryugoku dilengkapi dengan permainan unik yang mendorong anak-anak untuk berinovasi dan menemukan cara bermain mereka sendiri. Ketersediaan banyak ruang gerak juga menjadikannya taman bermain yang sempurna untuk pelajar yang bersekolah di Sekolah Dasar Ryugoku di sebelah taman dan anak-anak yang tinggal di sekitar area tersebut.

Taman Ryugoku juga terkenal sebagai Tempat Kelahiran Kaishu. Monumen megah Katsu Kaishu, tokoh penting dalam sejarah Jepang pada akhir zaman Edo, berdiri di sudut taman. Berbagai atraksi lain pun bisa Anda temukan di sini, termasuk plakat yang menjelaskan pencapaian Katsu Kaishu.

10. Jembatan Ryogoku

Jembatan Ryogoku secara simbolis dikenal sebagai garis merah di atas Sungai Sumida. Jembatan ini sudah terkenal sejak zaman Edo, dan kabarnya bisnis berkembang pesat di kaki jembatan selama periode itu. Jembatan Ryogoku bahkan muncul dalam lukisan Katsushika Hokusai. Dengan mengetahui hal tersebut, Anda tentu bisa lebih merasakan nuansa nostalgia saat melihatnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, jembatan yang merupakan simbol Ryogoku ini menjadi tempat ideal untuk memandangi Tokyo Skytree. Bahkan, selama festival kembang api di Sungai Sumida banyak orang memadati jembatan untuk menikmati keindahan kembang api. Saat malam hari, Jembatan Ryogoku yang diiluminasi terlihat begitu memesona dan difavoritkan sebagai tempat berkencan.

5 Tempat Wisata Pilihan di Sekitar Stasiun Ryogoku

1. Edo NOREN

Edo NOREN adalah kompleks perbelanjaan yang dibangun di gedung tua Stasiun JR Ryogoku. Tampilannya terinspirasi oleh arsitektur rumah pedagang di zaman Edo. Di fasilitas udara terbuka dengan nuansa nostalgia ini terdapat dua belas restoran khas Jepang, yang memungkinkan Anda menikmati budaya kuliner mewah zaman Edo.

Para penggemar sumo tidak boleh melewatkan Dohyo (ring sumo) autentik yang dipasang di dalam kompleks. Ukurannya pun sama dengan yang ada di Kokugikan! Tergantung pada waktunya, berbagai event seperti upacara pembukaan turnamen sumo terkadang digelar di sini. Masukkan Edo NOREN ke dalam daftar kunjungan Anda dan rasakan keunikan Ryogoku.

2. Museum Kembang Api Ryogoku

Museum Kembang Api Ryogoku menampilkan model kembang api dan penampang kembang api seukuran aslinya agar para pengunjung dapat melihat dari dekat seperti apa rupa benda yang menghiasi langit malam selama festival. Detail bubuk mesiu yang dikemas di dalamnya pun bisa Anda lihat. Bagi yang ingin menambah wawasan tentang ilmu kembang api atau sekadar mencari tahu, di sinilah tempatnya. 

Di museum juga terdapat materi sejarah festival kembang api di Sungai Sumida. Selain itu, karena teknologi kembang api terbaru digunakan pada Festival Kembang Api Sungai Sumida, kehadiran museum ini di Ryogoku sangatlah tepat. Perlu diketahui bahwa jam buka Museum Kembang Api Ryogoku cukup singkat dan ada banyak jadwal tutup, silakan periksa website resminya terlebih dahulu sebelum berkunjung.

3. Cabang Utama Ami Ryogoku

Selagi berada di Ryogoku, Anda wajib mencoba Chanko-nabe (hidangan yang disajikan untuk pegulat sumo) dan tempat terbaik untuk menikmati kelezatannya adalah di Cabang Utama Ami Ryogoku, yang berjarak satu menit jalan kaki dari Pintu Timur Stasiun Ryogoku. Di restoran Ami, Anda dapat mencicipi Chanko-nabe autentik yang diwariskan langung dari Isegahama-beya (salah satu organisasi pegulat sumo paling bergengsi). Dibuat mewah menggunakan bahan-bahan segar dari pegunungan dan laut, Chanko-nabe di sini penuh dengan umami dan nutrisi. Kabar gembiranya, itu hanya dihargai 1,000 yen atau kurang!

Kami juga merekomendasikan paket makan siang dengan harga terjangkau. Ada pula set makan siang Chanko-nabe seafood dan aneka set makan siang lainnya yang berharga murah. Tunggu apa lagi, mari nikmati masakan lokal Ryogoku di restoran Jepang yang stylish ini!

Klook.com

4. Kokugi-do

Ryogoku membuat kita berpikir tentang Sumo, dan Sumo identik dengan Chanko-nabe. Terlepas dari itu, Ryogoku sebenarnya juga memiliki toko dessert lezat yang populer. Namanya adalah Kokugi-do, yang berjarak sekitar 2 menit berjalan kaki dari Kokugikan. Toko ini bahkan dikunjungi oleh Goro Inokashira dalam serial drama berjudul "Kodoku no Gourmet".

Dessert unggulan di Kokugi-do disebut Osenbe-Ice-nose-Cream-Anmitsu. Meskipun terdengar istimewa, itu hanyalah es krim yang ditaburi remahan kerupuk beras dan disajikan dengan aneka buah, jeli, pasta kacang merah, dan sirup hitam manis. Rasa manis es krim secara mengejutkan berpadu sempurna dengan kerupuk nasi yang asin, dan kontras teksturnya pun saling melengkapi. Kami jamin, Anda pasti akan ketagihan! 

5. Popeye Beer Club

Popeye Beer Club menawarkan lebih dari 70 jenis bir tradisional. Pemandangan keran bir yang berjejer di bar benar-benar harus Anda lihat! Mereka juga menjalankan tempat pembuatan bir sendiri, cobalah salah satunya saat Anda mampir. Namun, harap datang lebih awal karena toko sudah terisi penuh dan ramai sekitar pukul 6 sore.

Minum bir tidak akan lengkap tanpa camilan pendamping, dan sosis orisinal di Popeye cukup populer untuk menemani waktu minum Anda. Ada banyak jenis sosis yang tersedia, termasuk sosis dengan hop di dalamnya. Hidangan stew mereka juga cocok dinikmati bersama bir. Jika Anda ingin mencoba bir tradisional atau sekadar mencari tempat mengobrol, datanglah ke Popeye Beer Club.

5 Tempat Wisata yang Kurang Dikenal di Ryogoku

1. Oedo Ryogoku-tei

Sumo bukan satu-satunya daya tarik Ryogoku. Anda juga dapat menikmati Rakugo (sitkom tunggal) di sini! Di Oedo Ryogoku-tei, Enraku Ichimonkai (kelompok Rakugo) mengadakan pertunjukan dari tanggal 1 hingga 15 setiap bulan pada malam hari.

Yose (Teater Rakugo) biasanya tidak memiliki aturan ketat mengenai waktu entri atau harus tinggal sampai pertunjukan selesai. Selama Yose buka, Anda boleh datang dan pergi sesuka hati. Jangan ragu untuk melangkahkan kaki ke sana untuk melihat Rakugo di tengah jalan-jalan sore Anda.

2. Pemandian Ryogoku "Edo-yu"

Pemandian umum besar dan spa adalah tempat wisata yang sering dikunjungi wisatawan untuk sekaligus melepas lelah. Edo-yu yang terletak di Jalan Hokusai dan berjarak beberapa langkah dari Stasiun Ryogoku hadir untuk memfasilitasinya. Belum lama direnovasi, Edo-yu memiliki desain modern bergaya Jepang yang mengesankan. Di ubin kamar mandinya bahkan ada lukisan yang menyerupai ukiyo-e karya Hokusai Katsushika.

Di sini juga tersedia Ganban'yoku (spa batu panas), sauna, dan empat ruang tunggu dengan tikar tatami dan lantai kayu, dan ruang terpisah. Di ruang makan Hokusai, Anda dapat menikmati makanan unik zaman Edo seperti Nihachi-Soba (mi yang terbuat dari 20% soba dan 80% tepung terigu) dan Chanko-nabe autentik. Saat Anda merasa lelah berjalan-jalan di Tokyo, mengapa tidak mampir untuk beristirihat dan mengisi ulang energi?

3. Ryogoku Terrace Cafe

Ryogoku Terrace Cafe berdiri di sebelah Bekas Taman Yasuda. Pemandangan taman yang rimbun dan sinar matahari mengelilingi kursi teras terbuka di sini. Berjarak hanya 3 menit berjalan kaki dari Sungai Sumida, Ryogoku Terrace Cafe sangat mudah diakses dan nyaman. Anda bahkan bisa berjalan-jalan di sepanjang sungai setelah makan atau minum teh.

Kafe ini menawarkan berbagai macam pilihan menu, termasuk hidangan bistro yang menggunakan bahan-bahan terbaik di musimnya, hidangan a la carte, dan makanan penutup. Pemandangan di kafe juga terlihat indah di malam hari dan Anda dapat mengambil foto bagus untuk diposting di media sosial. Anda tidak perlu buru-buru beranjak karena Ryogoku Terrace Cafe buka hingga pukul 11 malam.

4. Eisui-an

Eisui-an berjarak sekitar 7 menit berjalan kaki dari Stasiun Ryogoku. Ini adalah kafe terpencil tempat Anda dapat menikmati secangkir teh dengan santai sambil memandangi Sungai Sumida. Desain modern yang menggabungkan elemen beton dan kayu benar-benar tampak indah! Sayangnya, tidak banyak orang yang tahu tentang hal itu.

Hidangan yang paling direkomendasikan di kafe tersembunyi Eisui-an adalah cheesecake buatan mereka sendiri. Rasanya begitu kaya, tetapi menyisakan aftertaste yang menyegarkan! Eisui-an juga sangat cocok untuk orang-orang yang ingin menghabiskan me time berkualitas.

5. Yokozuna Yokocho

Yokozuna Yokocho adalah jalan dengan deretan restoran yang terletak tepat di luar Pintu Barat Stasiun Ryogoku. Pada malam hari, seluruh jalan dipadati oleh para pekerja kantoran yang ingin memanjakan diri setelah seharian bekerja keras. Mampirlah ke salah satu izakaya (bar Jepang) di sana dalam perjalnan ke Ryogoku di Tokyo.

Selain izakaya, Yokozuna Yokocho juga menjadi rumah bagi banyak restoran terkenal, seperti Toko Cabang Ami yang populer dengan Chanko-nabe, Gyoza Kaikan Bandaisan, dan restoran tonkatsu Hasegawa yang selalu ramai antrean. Anda juga dapat menikmati berbagai makanan lokal di sini.

Check out our writers’ top Japan travel ideas!

Selami Sejarah dan Budaya Ryogoku!

Ryogoku memiliki banyak tempat wisata menarik, seperti Kokugikan dan daerah sekitar Stasiun Ryogoku, serta berbagai tempat lainnya yang menghadirkan suasana nostalgia zaman Edo. Di distrik nan indah ini, Anda bahkan berkesempatan berjumpa dengan pegulat sumo yang berjalan mengenakan yukata (pakaian tradisional Jepang yang biasa dipakai di musim panas). Sungguh menyenangkan menjelajahi Ryogoku pada siang hari, dan saat mulai merasa lelah, ada banyak restoran di sekitar stasiun yang buka sampai malam. Pada kunjungan Anda berikutnya ke Jepang, mengapa tidak memasukkan Ryogoku ke dalam daftar untuk menyelami sejarah dan budaya Edo, serta mengungkap pesona nostalgia Tokyo?

Diterjemahkan dan diterbitkan ulang dengan izin dari: SPIRA (sebelumnya Relux Magazine)
Anda juga dapat memesan hotel melalui Relux (dijalankan oleh SPIRA) dengan klik di sini!

Jika Anda ingin memberikan komentar pada salah satu artikel kami, memiliki ide untuk pembahasan yang ingin Anda baca, atau memiliki pertanyaan mengenai Jepang, hubungi kami di Facebook!

Kredit Gambar: DFLC Prints / Shutterstock.com

Spesial Kanto

The information in this article is accurate at the time of publication.

About the author

SPIRA
SPIRA / RELUX
  • Check out our writers’ top Japan travel ideas!

Cari Restoran