Power Spot yang Wajib Dikunjungi di Osaka: Sumiyoshi Taisha, Harta Karun Nasional yang Ditunjuk

Osaka adalah kota yang semarak, tempat sempurna untuk Anda menikmati berbagai kuliner lezat, berbelanja, dan tenggelam dalam budaya populer. Namun, situs-situs bersejarahnya sering kali diabaikan. Sumiyoshi Taisha (atau kuil agung), harta nasional dengan pemandangan indah dan sejarah panjang, adalah salah satu contohnya.

Check out our writers’ top Japan travel ideas!

This post may contain affiliate links. If you buy through them, we may earn a commission at no additional cost to you.

 

*Artikel ini ditulis oleh commissioned writer

Sumiyoshi Taisha, tempat wisata bersejarah di Osaka yang wajib Anda kunjungi. Ini adalah kuil kepala dari semua kuil Sumiyoshi di seluruh Jepang, dan memuja tiga dewa laut, atau Sumiyoshi Sanjin.

Legenda mengatakan bahwa Kuil Sumiyoshi Taisha dibangun oleh Permaisuri Jingu sekitar 1.800 tahun yang lalu untuk menghormati Sumiyoshi Sanjin. Ia percaya ketiga dewa telah membimbingnya untuk memenangkan perang melawan Korea, memberkati sang permaisuri dengan kelancaran kelahiran seorang putra yang nantinya menjadi Kaisar Ojin, dan membantunya mengakhiri pemberontakan dalam negeri. Kemudian, di akhir hidupnya, Permasuri Jingu diabadikan bersama tiga dewa di Sumiyoshi Taisha.

Ada dua cara untuk mencapai Sumiyoshi Taisha dari pusat kota Osaka. Anda dapat naik kereta di Nankai Main Line ke Stasiun Sumiyoshi Taisha, atau naik trem Hankai Line ke Stasiun Sumiyoshi-toriimae. Hankai Tramway adalah satu-satunya layanan trem yang tersisa di Osaka, dan ini bukan hanya sekadar moda transportasi, tetapi juga sisa budaya Showa yang memudar.

Setelah melewati gerbang torii, Taikobashi (jembatan melengkung) yang terkenal di Sumiyoshi Taisha mulai terlihat. Jembatan merah terang yang dikelilingi oleh pepohonan hijau nan rimbun menjadi pemandangan yang indah untuk dilihat. Di hari-hari cerah, saat airnya tenang dan jernih, jembatan serta pantulannya akan berada dalam simetri yang sempurna. Itulah sebabnya Taikobashi juga dikenal sebagai "jembatan terbalik" (atau "Sorihashi").

Di belakang jembatan ada gerbang torii yang dikarakterisasi dengan pilar persegi panjang, tidak seperti di tempat lain yang biasanya berbentuk silinder.

Ciri khas yang juga menarik dari Sumiyoshi Taisha adalah penataan empat aula utama. Kecuali aula untuk Permaisuri Jingu, tiga aula lainnya yang mengabadikan Sumiyoshi Sanjin berada dalam garis lurus menghadap ke arah barat, yang kabarnya menyimulasikan pembentukan armada laut karena ketiga dewa tersebut adalah pelindung para pelaut.

Coba perhatikan lebih dekat, Anda dapat melihat ujung Karahafu ("唐破風" / atap pelana) dari setiap aula ditutupi dengan jaring. Menurut seorang blogger yang ahli tentang kuil Shinto Jepang, hal itu dilakukan karena Sumiyoshi Taisha merupakan destinasi populer untuk hatsumode (kunjungan pertama ke kuil Shinto atau Buddha di Tahun Baru). Setiap aula menyediakan area yang luas di depan untuk para pemuja melempar saisen (koin persembahan). Namun, tidak semua orang dapat melempar tepat sasaran. Beberapa koin mungkin mengenai genting, karena itulah dipasang jaring pelindung.

Keempat aula utama ditetapkan sebagai Harta Karun Nasional, dan dibangun dengan gaya Sumiyoshi-zukuri, gaya arsitektur kuil Shinto yang sama kunonya seperti Shinmei-zukuri di Kuil Agung Ise dan gaya Taisha-zukuri di Izumo Taisha, dua kuil yang mungkin paling penting di Jepang. Gaya Sumiyoshi-zukuri dan Shinmei-zukuri sangat mirip. Keduanya memiliki atap yang tampak seperti buku terbuka (Kirizuma-zukuri), dan lantainya ditinggikan. Para ahli percaya bahwa tampilan ini dapat ditelusuri kembali ke model lumbung dari zaman Yayoi (1000 SM - 300 M).

Hal yang membedakan adalah pintu masuk pada Sumiyoshi-zukuri berada di sisi yang sama dengan atap pelana dan aula utamanya tegak lurus dengan aula pemujaan. Sementara itu, pintu masuk pada Shinmei-zukuri berada di sisi yang tidak runcing dan tidak ada aula pemujaan.

Bahkan, bebek terkadang mampir ke Sumiyoshi Taisha untuk berjalan-jalan!

Bagi wisatawan, Osaka bak kota metropolitan modern yang selalu menawarkan hal-hal baru. Namun, Anda juga tidak boleh berpaling dari warisan budayanya yang memesona. Pada kunjungan berikutnya ke Osaka, pastikan Anda tidak melewatkan satu daya tarik pun, mulai dari kuliner, tempat perbelanjaan, budaya, dan harta nasional - Sumiyoshi Taisha. Luangkan waktu Anda sejenak untuk mengagumi pemandangannya yang menakjubkan dan mempelajari sejarahnya.

Jika Anda ingin memberikan komentar pada salah satu artikel kami, memiliki ide untuk pembahasan yang ingin Anda baca, atau memiliki pertanyaan mengenai Jepang, hubungi kami di Facebook!

The information in this article is accurate at the time of publication.

About the author

邱立崴
邱立崴
  • Check out our writers’ top Japan travel ideas!

Artikel Terkait

Cari Restoran