Jelajahi Berbagai Tempat Wisata Menarik dengan 1 Day Pass Kereta Seibu: Taman Lembah Moomin, Kota Bergaya Amerika, dan Banyak Lagi!

Bosan dengan gedung-gedung tinggi dan kerumunan orang di Tokyo? Mari kita lakukan perjalanan singkat ke daerah pinggiran kota menggunakan "Seibu 1 Day Pass" yang praktis dan terjangkau! Pada artikel kali ini, kami akan memperkenalkan beberapa tempat indah dan aktivitas yang tidak banyak diketahui, selain dari tempat-tempat wisata umum seperti Ikebukuro dan Chichifu. Mulai dari pemandangan alam seperti bunga sakura di musim semi dan spider lily di musim gugur, Taman Lembah Moomin, dan keindahan matahari terbenam dengan Gunung Fuji sebagai latarnya... Semua sudah menunggu untuk Anda jelajahi!

Check out our writers’ top Japan travel ideas!

This post may contain affiliate links. If you buy through them, we may earn a commission at no additional cost to you.

SEIBU 1 Day Pass

SEIBU 1 Day Pass yang diterbitkan oleh Seibu Railway adalah tawaran menarik bagi Anda yang ingin menjelajahi berbagai tempat dengan menggunakan semua jalur kereta Seibu tanpa batas dalam sehari (tidak termasuk Tamagawa Line). Ada pula opsi 2 Day Pass yang memungkinkan Anda untuk naik dan turun kereta dengan bebas selama dua hari berturut-turut. Silakan pilih salah satu yang paling sesuai dengan rencana perjalanan Anda!

*SEIBU 1 Day Pass mencakup jalur berikut: Ikebukuro, Seibu Chichibu, Seibu Yurakucho, Toshima, Sayama, Seibu Shinjuku, Haijima, Tamako, Kokubunji, Seibuen, dan Yamaguchi.

*Mohon tunjukkan paspor atau kartu emi SEIBU PRINCE CLUB untuk membeli salah satu tiket tersebut di loket.

Seibu Ikebukuro Line

Seibu Ikebukuro Line memiliki berbagai layanan kereta (termasuk kereta cepat, ekspres, dan ekspres terbatas) yang beroperasi dari barat Tokyo sampai Saitama, untuk melayani  penumpang hariannya dan para penggemar bisbol yang antusias. Terlepas dari suasana hiruk pikuk di stasiun-stasiun besarnya, ada beberapa tempat tenang yang layak untuk dikunjungi. Mari kita lihat satu per satu.

Stasiun Koma

Festival Manjushage: Bunga Spider Lily Merah di Kinchakuda

Di Jepang, bunga spider lily merah disebut Manjushage. Menurut legenda, bunga-bunga ini mekar di sepanjang Sungai Sanzu yang memisahkan dunia kehidupan dan dunia bawah. Bunga dan daunnya tidak tumbuh pada periode yang sama, dan orang Jepang percaya bahwa fenomena "tidak ada daun hijau saat bunga mekar; tidak ada bunga merah saat daun muncul" melambangkan perpisahan, kematian, dan pelupaan. Dengan alasan ini, bunga spider lily dijuluki "bunga neraka", "bunga hantu", dan "bunga millenium". Bunga-bunga menawan itu tampak merah menyala di bawah terik matahari, tetapi bila diamati lebih dekat, warnanya terlihat pekat bagaikan darah. Untuk mengagumi keindahannya, tidak ada tempat yang lebih baik selain Taman Kinchakuda Manjushage di Saitama, yang memiliki ladang bunga spider lily merah terbesar di Jepang.

Dari Ikebukuro, naik kereta ekspres selama 1 jam ke Stasiun Koma. Lokasi Taman Kinchakuda tidak jauh dari sana.

Dengan diameter 500m dan luas 22 hektar, Kinchakuda dikelilingi oleh Sungai Koma. Dari pertengahan September hingga awal Oktober setiap tahun, 5 juta bunga spider lily merah bermekaran di ladang, membentuk pemandangan penuh misteri dan dunia lain yang tampak menutupi bumi dengan selimut beludru berwarna api. Ketika musim mekar tiba, Festival Manjushage yang diselenggarakan di taman menawarkan berbagai kuliner, barang, dan menampilkan pertunjukan panggung untuk menghibur pengunjung dari seluruh dunia.

Stasiun Hanno

Jalur Pendakian Puncak Kembar Oku-Musashi

Terletak di Saitama, Hanno-shi adalah pintu masuk ke Taman Nasional Oku-Musashi. Perjalanan untuk sampai ke sana dengan kereta dari Ikebukuro ke Stasiun Hanno akan memakan waktu sekitar 50 menit.

Jalur pendakian Puncak Kembar Oku-Musashi yang cocok dilalui pemula memiliki panjang sekitar 8,7 km. Butuh waktu sekitar 2 jam 40 menit untuk menyelesaikannya. Titik awal pendakian dimulai di pintu keluar utara Stasiun Hanno. Dari sana, berjalanlah di sepanjang jalan perbelanjaan selama kurang lebih 20 menit. Kemudian, Anda akan disambut oleh kaki bukit hijau atau aliran sungai yang jernih. Ketika hari cerah, Gunung Fuji pun dapat terlihat dari kejauhan. Jalur pendakian ini sangat direkomendasikan untuk wisatawan yang menyukai alam, pemandangan indah, dan pendakian santai. Namun, harap diingat, mendakilah bersama setidaknya satu orang demi keselamatan Anda, dan perhatikan juga kondisi cuaca sebelum melakukan pendakian, serta pastikan kelengkapan semua perlengkapan Anda. Untuk informasi lebih lanjut tentang jalur pendakian ini, silakan kunjungi Situs Web Resmi Seibu Railway Hiking Course.

Kuil Noninji, Lokasi Syuting Drama TV “From Five to Nine”

Kuil Noninji yang berusia 500 tahun terletak di Hanno. Dalam drama Jepang berjudul "From Five to Nine", sang protagonis, Hoshikawa, dikisahkan tinggal di kuil ini sejak kecil. Penggemar drama tv tersebut atau pemeran aktor utamanya, Tomohisa Yamashita, pasti pernah melihat Kuil Noninji di layar kaca!

Halaman Kuil Noninji yang luas dengan suasana tenang dan elegan dihiasi daun-daun maple merah di musim gugur. Cukup membayar 300 yen di konter yang ada di sebelah kanan aula utama, Anda dapat mengunjungi halaman, ruang belajar, dapur, tangga dan serambi beratap, serta aula utama di belakang halaman. Semua aspek kuil ini ditampilkan dalam drama hit tersebut! Mengunjungi dan menjelajahi kuil kuno yang juga menjadi lokasi syuting drama populer tentu merupakan pengalaman luar biasa. Selain kuil dan bangunan yang muncul dalam drama, Horai Teien (taman yang secara tematik berfokus pada Gunung Penglai), salah satu dari 100 Taman Terbaik di Jepang, juga tidak boleh Anda lewatkan.

Check out our writers’ top Japan travel ideas!

Stasiun Motokaji

Taman Lembah Moomin: Dunia Dongeng Nordik

Sekitar 20 menit berjalan kaki dari Stasiun Motokaji di Seibu Ikebukuro Line, Anda bisa menemukan Taman Hutan Anak Tove Jansson Akebono, yang bernuansa hutan Nordik. Tema taman ini terinspirasi dari karakter dongeng Finlandia, "Moomin", yang diambil dari nama penulisnya. Meskipun begitu, beberapa penggemar tempat ini lebih suka menyebutnya Taman Lembah Moomin.

Berjalan-jalan di taman yang dikelilingi oleh hutan dan pepohonan serta tangga di mana-mana, akan membuat Anda merasa sedang berkelana di dunia anime "Moomin". Inilah tempat yang dapat menyenangkan orang dewasa dan anak-anak! Spot yang paling menarik di sini adalah "Rumah Moomin" yang berbentuk jamur. Bagian dalamnya didekorasi dengan furnitur kayu yang memberikan suasana hangat. Tidak hanya itu, tangga kayu, sofa, kotak harta karun yang terkunci, lemari, jendela, meja, dan kursi di dalam rumah tersebut merupakan hasil reproduksi asli dari anime Moomin yang dibuat dengan sangat cermat.

Bangunan paling ikonik yang ada di anime Moomin adalah kabin biru di sungai, tempat penyair melankolis Snufkin sering memancing sendirian. Bayangkan, kabin itu pun dapat Anda lihat secara nyata di Taman Lembah Moomin! Eskteriornya yang berwarna biru safir dan atap yang runcing seolah saling membingkai dan membentuk pemandangan indah dengan sempurna. Jelas saja lokasi ini menjadi salah satu tempat berfoto favorit banyak pengunjung.

Untuk melengkapi kenangan Anda, kunjungilah kafe dan toko suvenir Moomin untuk membeli sesuatu. Jika Anda berencana datang pada akhir pekan atau Hari Libur Nasional, cobalah tinggal sampai malam hari untuk melihat taman diiluminasi (hingga pukul 21:00) dan merasakan suasana misterius seperti di dunia fantasi yang jauh berbeda dari cerita dongeng Nordik di siang hari.

Klook.com

Stasiun Irumashi

Klook.com

Kota Johnson Bergaya Amerika

Kota Johnson adalah desa bertema Amerika yang tersembunyi di Iruma-shi. Jadi, Anda tidak perlu terbang jauh-jauh ke negeri Paman Sam untuk merasakan budaya mereka. Selama pendudukan Amerika pascaperang, daerah pedalaman dan sekitarnya ini menjadi asrama tentara untuk Pangkalan Udara Johnson (sekarang Pangkalan Udara Iruma), dan ditinggalkan setelah penarikan pasukan. Kemudian, daerah tersebut dibangun kembali menjadi kota kecil bergaya Amerika dengan area pemukiman dan komersial. Bahkan, ada bendera Amerika yang digantung di pintu masuk Kota Johnson!

Kota Johnson berukuran 25.000 meter persegi, dengan 130 rumah dan dihuni oleh 210 orang. Rumah-rumah di sini sungguh menawan, dan sebagian besarnya merupakan perpaduan antara bungalow kayu putih klasik Amerika dan rumah modern bertingkat rendah. Sejak film Amerika "Sugar & Spice" dirilis pada tahun 2006, yang pengambilan gambarnya banyak dilakukan di Kota Johnson, kota ini mulai sering bermunculan dalam drama TV, majalan mode, dan sampul CD. Kini, kota kecil Johnson memiliki sekitar 50 kafe, restoran, dan toko serba ada yang menarik cukup banyak wisatawan setiap harinya.

Selain rumah dan lanskap jalan bergaya Amerika, ada pula toko yang menjual bahan makanan Amerika dan Inggris, serta makanan dan minuman Amerika. Namun, karena toko tersebut milik pribadi dan dihuni oleh penduduk setempat, Anda perlu mendapatkan izin untuk mengambil foto komersial. Harap diingat juga bahwa area pemukiman di luar toko adalah milik pribadi dan tidak boleh dilewati sembarangan.

Mitsui Outlet Park Iruma: Outlet Mall Terbesar di Kanto

Mitsui Outlet Park Iruma hanya berjarak satu jam dari Ikebukuro dan Shinjuku. Mudah diakses dan dekat dengan pusat kota Tokyo, Mitsui dikabarkan menjadi outlet mall terbesar di daerah Kanto.

Mitsui Outlet Park Iruma meliputi area seluas 86.000 meter persegi, dan menaungi 210 merek-merek Jepang dan internasional ternama, seperti Polo Ralph Lauren, Coach, Diesel, Le Creuset, dan Adidas. Mall ini menawarkan pakaian dan aksesori, produk anak, barang-barang santai luar ruangan, serta kebutuhan sehari-hari, dan bahan makanan. Para pengunjung yang datang pasti akan betah berlama-lama berbelanja di sini!

Stasiun Inariyama-Koen

Musim Bunga Sakura yang Meriah

Taman Inariyama terletak di Sayama-shi, dapat dicapai sekitar 40 menit dengan kereta dari Ikebukuro. Area seluas 16,5 hektar ini merupakan bagian dari Lapangan Udara Johnson Amerika. Selama proses renovasi yang dilakukan pada bulan April 2002, bermacam-macam pohon seperti pinus merah Jepang dan pohon ek jolcham ditanam di sini. Hamparan rumput yang luas juga dibuat untuk menambah nuansa hijau ke kota dan menyediakan ruang rekreasi bagi penduduk setempat.

Saat musim semi tiba, taman hijau tersebut menjelma menjadi ladang bunga sakura Somei-Yoshino dan Yae-Sakura yang menghiasi area sekitar dengan warna cantiknya. Selama musim sakura, festival bertema bunga sakura yang diadakan di taman menampilkan berbagai jenis kegiatan outdoor, seperti pertunjukan, berkemah, dan barbekyu. Tidak heran jika Taman Inariyama menjadi salah satu lokasi menikmati sakura yang paling populer di kalangan penduduk setempat. Jika Anda ingin merasakan semangat musim semi dan tradisi Jepang, di sinilah tempatnya.

Stasiun Kotesashi

Musashi Rikyu: Kedai Teh yang Menawarkan "Teh Sayama", Salah Satu dari 3 Teh Terbaik di Jepang

Termasuk ke dalam salah satu dari 3 teh terbaik di Jepang bersama dengan Teh Shizuoka dan Teh Uji, Teh Sayama berasal dari periode Kamakura. Utamanya ditanam dari Iruma-shi hingga Sayama-shi dan Tokorazawa-shi. Daun teh lebar dan tebal yang diseduh dengan suhu tinggi memberikan rasa yang kaya dan dalam, serta berbeda dari dua teh terbaik lainnya. Oleh karena itu, orang-orang membedakan ketiga teh ini dari masing-masing keistimewaannya "warna Shizuoka, aroma Uji, dan rasa Sayama".

Dibandingkan dengan teh lain, Teh Sayama memiliki hasil yang lebih sedikit, tetapi unggul dalam hal kualitas. Terlebih lagi, karena Sayama berdekatan dengan pasar Tokyo yang sangat besar, varietas tersebut mudah menjadi favorit para pecinta teh. Sekitar 7 menit berjalan kaki dari Stasiun Kotesashi, Anda akan tiba di kedai teh Musashi Rikyu yang dikelola oleh Araien Honten, kebun teh Sayama yang telah memenangkan Penghargaan Piala Kaisar. Di Musashi, Anda tidak hanya bisa membeli daun teh terkenal, tetapi juga dapat menikmati dessert dan hidangan dengan teh. Sungguh cara terbaik untuk menghabiskan waktu istirahat santai, bukan?

Check out our writers’ top Japan travel ideas!

Stasiun Higashi-Kurume

Fujimi Terrace: Menatap "Diamond Fuji" di antara Gedung Pencakar Langit

Ingin mengagumi pemandangan Gunung Fuji yang indah tanpa harus mendaki? Jika Anda belum tahu, sebenarnya ada titik pandang tersembunyi di Stasiun Higashi-kurume di Tokyo!

Dari gerbang tiket di lantai dua stasiun, pergilah ke pintu keluar barat dan lewati pintu otomatis untuk mencapai dek observasi luar ruangan. Berdirilah di teras, lihat melalui "Marronnier Fujimi Avenue", dan Anda dapat memandang megahnya Gunung Fuji di antara gedung pencakar langit!

Pemandangan dari sini berbeda dari pemandangan alam yang Anda lihat saat mendaki, karena berada di tengah-tengah "hutan" bertingkat tinggi. Pemandangan tersebut termasuk ke dalam salah satu dari "100 Pemandangan Gunung Fuji Terbaik di Kanto". Jika beruntung, Anda bahkan dapat melihat "Diamond Fuji", pemandangan indah yang tercipta ketika matahari terbenam bersinar terang tepat di atas puncak gunung.

Bertolak belakang dari pesona metropolitan Tokyo, objek wisata di sepanjang Seibu Ikebukuro Line menghadirkan keindahan alam yang berubah seiring musim, dan berpadu harmonis dengan budaya lokal yang unik. Ayo, jangan berpikir dua kali, dapatkan segera Seibu 1 Day Pass untuk meninggalkan sejenak hiruk pikuk kota dan menikmati perubahan suasana! Anda pasti akan terkesan melihat pemandangan yang penuh pesona sejarah dan alam!

Jika Anda ingin memberikan komentar pada salah satu artikel kami, memiliki ide untuk pembahasan yang ingin Anda baca, atau memiliki pertanyaan mengenai Jepang, hubungi kami di FacebookTwitter, or Instagram!

Spesial Kanto

The information in this article is accurate at the time of publication.

About the author

Fuchi
Fuchi Pan
  • Check out our writers’ top Japan travel ideas!

Cari Restoran