Kata Itadakimasu dan Cara Menggunakan Sumpit - Etika Makan (Table Manner) Orang Jepang untuk Pemula

Sopan santun di dalam table manner orang Jepang cukup rumit dari yang Anda pikirkan, tetapi begitu Anda mengetahui dasarnya, sebenarnya hal itu sangatlah sederhana. Etika makan (table manner) yang akan kami bahas kali ini cocok dilakukan pada situasi santai atau kasual, jadi jangan ragu untuk mencobanya jika ada kesempatan.

Check out our writers’ top Japan travel ideas!

This post may contain affiliate links. If you buy through them, we may earn a commission at no additional cost to you.

Apakah Anda ingin tahu etika makan Jepang secara mendalam? Berikut adalah penjelasannya untuk Anda.

Sebelum Anda mulai makan, katakan “itadakimasu.”

Sebagai aturan umum, orang Jepang selalu mengatakan "itadakimasu" sebelum mereka makan. Secara harafiah memiliki arti "saya terima dengan senang hati". Ada banyak cerita dan legenda dari makna kata tersebut, tetapi pemakaian kata "itadakimasu" dianggap sebagai cara untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada orang yang telah memasak, orang yang menumbuhkan dan merawat bahan-bahannya, dan bersyukur terhadap adanya bahan-bahan makanan itu sendiri.

Di restoran, Anda tidak perlu mengatakannya dengan suara kencang sehingga terdengar oleh orang lain. Akan tetapi, apabila Anda diundang ke rumah teman dan ada jamuan makan, ucapkanlah dengan jelas agar orang yang memasak/mengundang dapat mendengarnya karena ini merupakan bagian dari sopan santun. Harap diingat, ya!

Jika sumpit yang digunakan adalah sumpit sekali pakai, keluarkan dari kertas penutupnya.

Sumpit sekali pakai selalu ditutup dengan kertas seperti amplop, jadi Anda harus mengeluarkannya sebelum dipakai.

Berikutnya, pisahkan sumpit dengan menariknya secara vertikal.

Etiket yang tepat menyatakan bahwa sumpit harus dipegang horizontal dan ditarik terpisah secara vertikal di atas lutut Anda.

Check out our writers’ top Japan travel ideas!

Jangan tarik sumpit secara horizontal.

Meskipun sudah menjadi praktik yang umum dilakukan kebanyakan orang, menarik sumpit secara horizontal dianggap sebagai etiket yang buruk. Anda dapat mengenai orang di sebelah jika melakukannya dengan cara ini.

Klook.com

Tidak baik menggosok sumpit untuk menghilangkan serpihan kayu.

Menggosok sumpit untuk menghilangkan serpihan akan menunjukkan impresif negatif kepada staf restoran. Mereka akan berpikir bahwa Anda menganggap sumpit yang disediakan berkualitas buruk. Jika terdapat serpihan kayu pada sumpit Anda, lepaskanlah dengan tangan.

Jika tidak ada alas sumpit, buatlah dengan kertas penutup sumpit.

Tidak sopan jika menempatkan sumpit di atas mangkuk saat Anda tidak menggunakannya. Apabila tidak tersedia alas sumpit, buatlah dari kertas penutup sumpit.

1. Pertama, lipat kertas 3 kali.

2. Lipat lagi agar membentuk gunung kecil.

Gunakanlah kertas yang sudah dilipat sebagai alas sumpit.

Mohon untuk tidak meletakkan sumpit di atas meja atau alas makan.

Check out our writers’ top Japan travel ideas!

Saat makan nasi, pegang mangkuk di depan Anda dengan arah berlawanan dari tangan yang digunakan untuk memegang sumpit.

Pastikan untuk mengangkat mangkuk di depan Anda, jika tidak, akan menunjukkan etiket yang kurang baik.

Hal yang sama berlaku untuk mangkuk sup.

Saat Anda makan sup seperti miso, Anda juga harus memegang mangkuk di depan Anda. Ingat untuk selalu mengarahkan mangkuk berlawanan dengan tangan yang memegang sumpit. Dengan demikian, Anda dapat menggunakan sumpit untuk mendorong atau menahan isi sup dan menyeruput kuahnya. Gunakan sumpit untuk mengambil isi sup. 

Sebenarnya ada lebih banyak peraturan mengenai hal ini untuk situasi formal, tetapi dengan memegang mangkuk di depan Anda saja sudah memenuhi aturan sederhana.

Harap habiskan makanan Anda.

Sebagian besar tempat di Jepang tidak akan membiarkan Anda membawa pulang sisa makanan karena alasan kesehatan, jadi silakan habiskan makanan Anda. Jika memang sudah tidak sanggup menghabiskan makanan, tidak perlu terlalu memaksakan diri. Anda juga dapat bertanya kepada staf restoran mengenai porsi yang tersedia, terutama porsi nasi. Sebaiknya pesan makanan sesuai dengan kesanggupan Anda.

Setelah selesai makan, masukkan kembali sumpit ke dalam kertas penutup, dan lipat ujungnya.

Masukkan sumpit ke dalam penutup dan lipatlah ujungnya sehingga staf restoran tahu bahwa sumpit itu sudah digunakan. Akan tetapi, jika terdapat alas sumpit, Anda bisa meletakkan di atasnya.

Usai makan, ucapkan “gochisousama deshita.”

"Gochisousama deshita" memiliki arti "terima kasih atas hidangannya". Kata "chisou" berarti "hidangan", ditulis dengan dua karakter yang memiliki arti "berlari", menunjukkan bahwa hidangan dibuat dari hasil jerih payah orang-orang yang berlari dan bekerja bersama-sama. "Go" dan "sama" adalah frasa yang membawa suatu kalimat ke tingkat lebih sopan untuk menyiratkan rasa terima kasih kepada banyak orang yang telah membuat hidangan. Katakanlah "gochisousama deshita" setelah makan agar mengungkapkan rasa terima kasih Anda.

Banyak orang yang mengucapkan "itadakimasu" dan "gochisousama deshita" dengan posisi tangan disatukan seolah-olah sedang berdoa. Ini merupakan perilaku atau kebiasaan yang bersifat regional, jadi Anda tidak harus melakukannya. Mengatakan "gochisousama deshita" kepada staf saat Anda keluar dari restoran juga dianggap sebagai salah satu sopan santun.

 

 

Silakan gunakan etika makan yang telah kami jelaskan ketika Anda berada di Jepang, tetapi ini adalah etiket untuk situasi non-formal. Harap diperhatikan bahwa ada tata krama berbeda seperti di restoran sushi kelas atas atau hidangan kaiseki ryori yang membutuhkan tahap-tahap lebih rinci.

The information in this article is accurate at the time of publication.

About the author

tsunagu
tsunagu Japan
  • Check out our writers’ top Japan travel ideas!

Cari Restoran