60 Tempat Wisata untuk Perjalanan Singkat dari Osaka

Bagaimana Anda bisa secara efisien mengunjungi tempat wisata yang tersebar di seluruh Jepang? Pada artikel ini, kami akan memperkenalkan 60 tempat wisata yang bisa Anda kunjungi saat siang dan malam hari, di mulai dari Osaka.

Check out our writers’ top Japan travel ideas!

This post may contain affiliate links. If you buy through them, we may earn a commission at no additional cost to you.

41. Hotel Nara [Nara]

41

ja.wikipedia.org

Jika Anda mencari penginapan atau tempat beristirahat untuk sekedar menikmati secangkir teh dengan suasana tradisional, Hotel Nara bisa menjadi pilihan tepat. Bangunannya dirancang oleh arsitek bernama Tatsuno Kingo yang juga merancang bangunan representatif lainnya seperti bata merah Stasiun Tokyo dan Bank Jepang dengan struktur megah. Anggota keluarga Kekaisaran, orang-orang penting dari mancanegara, dan selebriti bahkan sering menginap di sini.

Akses: Dari Stasiun Kintetsu Namba Osaka, naik kereta menuju Nara dan turun di Stasiun Kintetsu Nara (sekitar 40 menit). Dari Stasiun Kintetsu Nara, naik bus menuju Tenri dan turun di halte "Hotel Nara" (Sekitar 8 menit). Anda juga dapat berjalan kaki dari Stasiun Kintetsu Nara selama 15 menit.

HP: http://www.narahotel.co.jp/eng/

Pesan melalui Booking.com

Pesan melalui Agoda

42. Kofukuji [Nara]

ja.wikipedia.org

Tanpa meninggalkan jantung kota Nara, Anda bisa mengunjungi Kofukuji, sebuah kuil kuno di Nara yang terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Kofukuji dikaitkan dengan klan Fujiwara yang berada di urutan kedua setelah Kaisar dan memiliki kekuatan politik dari zaman Nara hingga zaman Heian. Kuil ini memiliki banyak biara dan pernah berkembang pesat pada suatu waktu. Di dalamnya terdapat pagoda bertingkat 5 dan bangunan yang menyimpan harta nasional, patung Ashura. Bahkan di Jepang sendiri Kofukuji sangat populer dan menarik banyak pengunjung.

Akses: Dari Stasiun Kintetsu Namba Osaka, naik kereta menuju Nara dan turun di Stasiun Kintetsu Nara (sekitar 40 menit). Dari Stasiun Kintetsu Nara, berjalan menuju ke arah timur selama 5 menit, Kofukuji terletak di dalam Taman Nara.

HP: http://www.kohfukuji.com/english.html

 

43. Reruntuhan Heijo-kyo [Nara]

m-louis .®/Flickr

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ibu kota Heijo-kyo dibangun dan dirancang meniru Chang'an dari Dinasti Tang. Saat ini lokasinya berada tepat di barat dari jantung kota Nara. Bangunan-bangunan pada masa itu sudah hampir tidak tersisa, tetapi area Heijo-kyo dulu, kini telah ditetapkan sebagai landmark bersejarah dan menjadi sebidang tanah yang dilindungi. Gerbang Suzakumon dan Daigokuden (aula dewan di Istana Kekaisaran) yang berdiri pada periode itu telah dipulihkan. Lahan-lahan kosong yang tertinggal di "Reruntuhan Heijo-kyo" menunjukkan kehebatan masa itu dan terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. 

Akses: Dari Stasiun Kintetsu Namba Osaka, naik kereta menuju Nara dan turun di Stasiun Yamato-Saidaiji (sekitar 30 menit). Dari Stasiun Yamato-Saidaiji berjalan kaki sekitar 10 menit.

HP: http://heijo-kyo.com/ (Hanya Bahasa Jepang)

 

44. Horyuji [Nara]

kazuletokyoite/Flickr

Kuil Horyuji terkenal karena menjadi bangunan kayu tertua di dunia dan terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia. Putra Mahkota Shotoku memerintahkan pembangunan kuil ini pada periode Asuka di awal abad ke-7. Di masa itu, agama Buddha baru saja diperkenalkan ke Jepang dan kuil-kuil dibangun sebagai tempat untuk mengenang para leluhur serta digunakan sebagai tempat untuk menyembuhkan orang sakit. Salah satu di antaranya adalah Kuil Horyuji. Aula utama pagoda bertingkat lima ada di Saiin (area barat) dan Yumedodo (Aula Impian) di To-in (area timur).

Akses: Dari Stasiun JR Tennoji, ambil Kansai Main Line dan turun di Stasiun Horyuji. Kemudian naik bus menuju Kuil Horyuji dan turun di sana. Anda juga dapat berjalan kaki dari dari Stasiun Horyuji sekitar 20 menit.

HP: http://www.horyuji.or.jp/horyuji_e.htm

 

45. Toshodaiji [Nara]

jpellgen/Flickr

Toshodaiji didirikan oleh biksu tinggi Jianzhen dari Dinasti Tang Cina pada zaman Nara, yang datang ke Jepang karena undangan dari Kaisar Shomu. Awalnya ada pemikiran bahwa perjalanan melintasi laut cukup berbahaya bagi biksu tinggi, tetapi tanpa takut akan hal itu, Ia justru sering datang ke Jepang. 

Akses: Dari Stasiun Kintetsu Namba Osaka, naik kereta menuju Nara dan turun di Stasiun Yamato-Saidaiji. Kemudian beralih ke Kashihara Line dan turun di Stasiun Nishinokyo (sekitar 35 menit). Dari sana berjalan kaki 8 menit.

HP: http://www.toshodaiji.jp/english/index.html

 

46. Yakushiji [Nara]

josu o/Flickr

Pada tahun 680 di periode Asuka, Kaisar Tenmu mendirikan kuil kepala agama Buddha dari sekte Hosso untuk memohon kesembuhan Permaisuri (yang kemudian menjadi Permaisuri Jito). Awalnya Yakushiji dibangun di Fujiwara Kyo, tetapi kemudian dipindah ke Heijo-kyo ketika menjadi ibu kota. Dua pagoda bertingkat lima di sisi timur dan barat kuil terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Namun, hanya struktur asli dari menara timur saja yang tersisa dan akan menjalani perbaikan besar hingga tahun 2019.

Akses: Dari Kintetsu Namba Osaka, naik kereta menuju Nara dan turun di Stasiun Yamato-Saidaiji. Kemudian beralih ke Kashihara Line dan turun di Stasiun Nishinokyo (Sekitar 35 menit). Yakushiji terletak di dekatnya.

HP: http://www.nara-yakushiji.com/ (Hanya Bahasa Jepang)

 

47. Kuil Kashihara [Nara]

amespiphoto/Flickr

Kuil Kashihara didedikasikan untuk Kaisar Jinmu, Kaisar pertama Jepang. Didirikan pada tahun 1890 pada zaman Meiji di daerah yang sama dengan tempat Kaisar Jinmu naik tahta dan membangun bangsa. Kuil Kashihara tergolong masih baru jika dibandingkan dengan Kuil Agung di Ise yang dibangun pada abad ke-7 (legenda mengatakan bahwa itu bahkan dibangun lebih awal). Di sini, Anda dapat melihat selintas kecintaan masyarakan pada zaman Meiji terhadap leluhur Kaisar. Kuil utamanya adalah bangunan megah yang awalnya merupakan Suaka Kekaisaran dari bekas Istana Kekaisaran Kyoto yang dibongkar dan dibangun kembali.

Akses: Dari Stasiun Kintetsu Abenonashi Osaka, naik kereta ekspres menuju Kashiharajingumae dan turun di Stasiun Kashiharajingumae (sekitar 40 menit). Dari sana berjalan kaki 10 menit.

HP: http://www.kashiharajingu.or.jp/ (Hanya Bahasa Jepang)

 

48. Desa Asuka /Asukadera [Nara]

m-louis .®/Flickr

 

Desa Asuka adalah "saksi" terjadinya reformasi Jepang (reformasi Taika tahun 645) untuk menjadi sebuah negara pada abad ke-7. Asukadera dikatakan sebagai kuil Buddha tertua di Jepang serta merupakan tempat Shoga no Iruka dibunuh pada awal Reformasi Taika sebagaimana disampaikan dalam “Den Asuka Itabuki Miya Ato”. Setiap pengunjung akan merasakan emosi yang kuat dari tempat ini dan mengingatkan kita pada era reformasi.

Akses: Dari Kintetsu Abenobashi Osaka, naik kereta menuju Kashiharajingumae dan turun di Stasiun Kashiharajingumae (sekitar 40 menit). Akan ada Kame bus menuju Asukadera. Anda juga bisa berjalan kaki sambil melihat peta.

HP: http://www.asukamura.jp/english/index.html

49. Shirahama [Wakayama]

Shinya ICHINOHE/Flickr

Di Prefektur Wakayama, area dengan tempat wisata populer terbanyak ada di Shirahama. Pantai pasir putih Shirahama yang mempesona dipenuhi dengan hotel-hotel spa. Jika Anda ingin datang ke tempat-tempat wisata laut; “Sandanbeki”, “Senjojiki” dan "Pulau Engetsu" bisa menjadi pilihan. “Adventure World” yang juga memiliki kebun binatang dengan panda terbanyak di Jepang serta akuarium dan taman hiburan juga patut Anda kunjungi. Untuk menikmati makanan lezat, pergilah ke “Tore Tore Ichiba”.

Akses: Dari Stasiun JR Shin-Osaka, naik kereta ekspres “Kuroshio” ke Stasiun Shirahama (Sekitar 2 jam 30 menit). Dari Stasiun Shirahama, ada bus yang bisa membawa Anda ke mana saja. Anda dapat mencapai berbagai tempat dengan bus kurang dari 25 menit.

HP: http://www.nanki-shirahama.net/

 

50. Gunung Koya [Wakayama]

Marek Bereza/Flickr

Bersama dengan Kumano Kodo, Gunung Koya adalah Situs Warisan Dunia di Wakayama. Ini merupakan dojo untuk para esoterik agama Buddha yang dibuka oleh Biksu Kukai (1,200 tahun lalu) yang belajar di Dinasti Tang bersamaan dengan Saichou dari Gunung Hiei-zan. Kuil Utamanya adalah Kongobuji. Cekungan besar dari Gunung Koya yang berada 900 m di atas laut dipenuhi dengan kuil dan menara. Di dekatnya, ada barisan pohon-pohon cedar yang lebat mengelilingi Okuno-in atau suaka terdalam yang merupakan tempat pemakanan dari jiwa-jiwa pria hebat dari Perang Pasifik, termasuk Hideyoshi Toyotomi.

Akses: Dari Stasiun Nankai Dentetsu Namba, ambil Nankai Koya Line dan turun di Stasiun Gokurakubashi (sekitar 1 jam 40 menit). Dari sana beralih ke kereta gantung dan turun di Stasiun Koya. Kemudian akan ada bus menuju gunung.

HP: http://www.koyasan.or.jp/en/

 

51. Kota Marina Wakayama [Wakayama]

Kota Marina, resort berskala besar yang terletak di jantung "Porto Europa", sebuah taman hiburan yang mereproduksi lanskap kota Italia, Spanyol, dan Prancis pada Abad Pertengahan. Ada berbagai atraksi berbeda di “Porto Europa”, dan "seluncur air" adalah yang paling populer. Selain itu, resort ini dilengkapi dengan beragam fasilitas seperti pasar Kuroshio, tempat untuk Anda membeli dan makan seafood; Hotel Kota Marina Wakaya, Kii Kuroshio Onsen, Ocean Fishing Park, dan masih banyak lagi.

Akses: Dari Stasiun Nankai Dentetsu Namba, naik kereta menuju Stasiun Wakayama dan turun di Stasiun Wakayama (sekitar 1 jam). Atau, dari Stasiun Tennoji, ambil Kishu Line dan turun di Stasiun Wakayama (sekitar 50 menit). Dari Stasiun JR Wakayama, naik bus sekitar 30 menit ke Stasiun Nankai Wakayamashi.

HP: http://www.marinacity.com/ (Hanya Bahasa Jepang)

 

52. Kastil Wakayama [Wakayama]

PatH3220/Flickr

Meskipun dibangun di bawah klan Toyotomi, selama zaman Edo kastil ini menjadi kediaman Kishu Tokugawa, salah satu dari tiga keluarga besar klan Tokugawa. Jenderal ke-8 Yoshimune adalah yang paling terkenal dari keluarga Tokugawa. Dari kejauhan, Anda sudah dapat melihat menara Kastil Wakayama setinggi 48.9 meter. Seiring berjalannya waktu, Sungai Kinokawa di utara kastil menjadi parit perlindungan kuil alami. Kastil dan benteng terluar (ninomaru) telah dibuat menjadi taman, sedangkan benteng bagian dalam (sannomaru) digunakan untuk administrasi pemerintahan.

 

Akses: Dari Stasiun Nankai Dentetsu Namba, naik kereta ekspres menuju Stasiun Wakayama dan turun di Stasiun Wakayama (sekitar 50 menit). Kemudian naik bus ke halte “Kouen mae”.

53. Stasiun dengan kucing sebagai kepala stasiun (Kepala Stasiun Tama) [Wakayama]

Di Stasiun JR Wakayama, bergantilah ke Wakayama Dentetsu Kishigawa Line dan naik kereta hingga perhentian terakhir, Stasiun Kishi. Ketika manajemen di Kishigawa Line dipindahkan dari Kereta Api Nankai Dentetsu, manager dari Wakayama Dentetsu menunjuk "Tama" menjadi kepala stasiun baru. (Update: Kepala Stasiun Tama meninggal pada bulan Juni 2015).

Akses: Dari Stasiun JR Tennoji, ambil Hanwa Line ke Stasiun Wakayama (sekitar 50 menit). Beralih ke Wakayama Dentetsu Line dan naik hingga perhentian terakhir di Stasiun Kishi (sekitar 30 menit).

 

54. Ryujin Onsen [Wakayama]

Tempat ini terkenal sebagai salah satu dari "tiga mata air yang mempercantik" di Jepang. Kealamian mata air Ryujin dikenal efektif untuk kecantikan karena mengandung natrium bikarbonat. Ada pula legenda yang mengatakan bahwa onsen di Gunung Koya ini dibuka oleh biksu Kukai. Ryujin Onsen juga digunakan sebagai rumah liburan bagi klan Kishi Tokugawa. Pada masa itu, ruang paling atas dibangun sebagai tempat untuk menghilangkan penyakit, sedangkan ruang paling bawah (dan masih) digunakan sebagai penginapan. Pemandian udara terbuka “Motoyu Ryujin Onsen” di Ryujin Onsen juga patut Anda coba. 

Akses: Dari Stasiun JR Shin-Osaka atau Stasiun Tennoji, naik kereta ekspres "Kuroshio" dan turun di Stasiun Kii-Tanabe (dari Stasiun Shin-Osaka sekitar 2 jam). Dari Kii-Tanabe butuh waktu 80 menit dengan bus Ryujin ke halte mata air Ryujin dan berjalan kaki sekitar 5 menit.

HP: http://www.ryujin-kanko.jp/contents/spa/motoyu.html (Hanya Bahasa Jepang)

 

55. Kumano Kodo [Wakayama]

rurinoshima/Flickr

Terdaftar dalam Situs Warisan Dunia bersama dengan Gunung Koya. Ini merupakan jalan ziarah menuju ke Kumano. Suasana jalur berbatu dan jalan yang membawa Anda ke tengah-tengah hutan cedar yang lebat akan menenangkan pikiran Anda. Dari area Kii-Tanabe ke Kumano Hongu Taisha, rute yang paling sering dilalui pengunjung adalah rute tengah walaupun itu bukan rute populer. Jika berencana datang ke sini, sebaiknya pilih rute yang sesuai dengan stamina Anda. Disarankan untuk mengambil rute sepanjang 7 km dari Hosshin Mon Ouji ke Kumano Hongu Taisha.

Akses: Dari Stasiun JR Shin-Osaka atau Stasiun Tennoji, naik kereta ekspres "Kuroshio" dan turun di Stasiun Kii-Tanabe (Dari Stasiun Shin-Osaka sekitar 2 jam). Di area Kii-Tanabe, Anda bisa naik bus ke Kawayu Onsen atau Ryujin Onsen dan bermalamlah di sana. Pada pagi hari, naik bus ke Hosshin Mon Ouji dan dari sana, Anda bisa berjalan kaki (rute 7km) ke Kumano Hongu Taisha. Akan ada bus malam hari yang menuju ke Kii-Tanabe dan Anda dapat kembali ke Osaka dari sana. Pastikan untuk memeriksa jadwal bus.

HP: http://www.hongu.jp/en/

56. Kumano Hongu Taisha [Wakayama]

rurinoshima/Flickr

Ada beberapa rute di Kumano Kodo yang semuanya terhubung ke Kumano Hongu Taisha (Kuil Utama Kumano). Kumano Hongu Taisha merupakan jenis kuil yang sama dengan Kuil Agung di Ise dan Kuil Izumo. Ada teori yang mengatakan bahwa dewa Susanoo No Mikoto diabadikan di sini, tetapi jika kita berasumsi demikian, Kumano Hongu Taisha akan menjadi rival bagi Kuil Agung di Ise (dengan dewi matahari Amaterasu).

Akses: Dari Stasiun JR Shin-Osaka atau Stasiun Tennoji, naik kereta ekspres "Kuroshio" dan turun di Stasiun Kii-Tanabe (Dari Stasiun Osaka sekitar 2 jam). Di area Kii-Tanabe, naik bus menuju Hosshin Mon Ouji dan turun di halte Kumano Hongu Taisha (sekitar 1 jam 40 menit sampai 2 jam).

HP: http://www.hongutaisha.jp/english/

 

57. Kawayu Onsen  [Wakayama]

saldesalsal/Flickr

Di dekat perhentian terakhir Kumano Hongu Taisha, ada 3 onsen. Yunomine onsen, Watase onsen, dan Kawayu onsen. Kawayu onsen tergolong mata air panas yang langka, karena mata air panas dan air yang berasal dari dasar sungai menjadi panas dan bercampur sampai membentuk suhu yang pas untuk berendam. Ketika berada di sini, Anda juga dapat mengunjungi "Pemandian Sennin", pemandian luar ruangan yang sangat besar. Di pemandian campur untuk pria dan wanita ini, Anda diperbolehkan memakai pakaian renang.

Akses: Dari Stasiun JR Shin-Osaka atau Stasiun Tennoji, naik kereta ekspres "Kuroshio" dan turun di Stasiun Kii-Tanabe (dari Stasiun Shin-Osaka sekitar 2 jam). Di area Kii-Tanabe, naik bus ke Hosshin Mon Ouji dan turun di halte Kawayu onsen (sekitar 1 jam 50 menit). Busnya terbatas, jadi pastikan Anda memeriksa jadwal. Jika Anda naik kereta, maka Anda perlu menginap.

HP: http://www.hongu.jp/en/onsen/kawayu/

 

58. Shionomisaki [Wakayama]

Lamsus Crusoe/Flickr

Shionomisaki adalah tanjung paling selatan di Honshu. Dari menara observasi, Anda dapat melihat bentuk bulat cakrawala dari Lautan Pasifik dan benar-benar akan merasakan bahwa bumi itu bulat. Tepat di bawah observatorium ada area rumput datar yang dulunya digunakan sebagai menara pengawas angkatan laut. Ada pula tempat wisata lainnya di dekat permukaan laut. Di sana Anda bisa melihat sejumlah batu berbentuk aneh yang muncul keluar dan membentuk jembatan batu.

 

Akses: Dari Stasiun Shin-Osaka atau Stasiun Tennoji, naik kereta ekspres "Kuroshio" dan turun di Stasiun Kushimoto (dari Tennoji sekitar 3 jam). Dari Stasiun Kushimoto, naik bus ke Shionomisaki (sekitar 16 menit).

 

59. Nachi no Otaki [Wakayama]

PIXTA

Meskipun sedikit jauh dari Osaka, Anda harus memasukkan Nachi no Otaki ke dalam rencana perjalanan. Ini adalah air terjun tertinggi di Jepang (133m) yang juga memiliki volume air tertinggi. Nachi no Otaki merupakan salah satu dari tiga air terjun besar di Jepang yang wajib Anda kunjungi. Air terjun ini termasuk salah satu dari tiga situs pemujaan di Kumano bersama dengan Kumano Hongu Taisha dan Kumano Nachi Taisha. Sejak zaman Heian, Nachi no Otaki dianggap sebagai tempat suci yang didatangi orang-orang untuk beribadah. Pagoda bertingkat tiga yang berdekatan dengan air terjun disebut Seigantoji, dan kuil ini juga bagian dari agama Buddha.

Akses: Dari Stasiun JR Shin-Osaka atau Stasiun Tennoji, naik kereta ekspres "Kuroshio" dan turun di Stasiun Kii-Katsuura (Sekitar 4 jam). Dari Stasiun Kii-Katsuura, naik bus Kumano menuju Nichisan (sekitar 30 menit) dan turun di halte Nachi no Otaki, kemudian berjalan kaki 5 menit (menuruni tangga batu).

HP: http://www.nachikan.jp/en/

 

60. Nachikatsuura Onsen/Bokido [Wakayama]

booking.com

Tidak jauh dari Nachi no Otaki terdapat Nanki Katsuura onsen. Onsen besar di Wakayama ini sebanding dengan Shirahama. Di antara hal menarik lainnya yang bisa Anda temukan di sini, mata air panas "Bokido" di Hotel Urashima sangatlah populer. Hotel Urashima adalah hotel besar yang berada di luar daratan dan Anda harus menaiki kapal untuk sampai ke sana. Di hotel inilah Anda dapat berendam di Bokido, mata air panas yang menghadap ke laut. Berkat lokasi dan pemandangan yang membekas di memori para pengunjung, bokido mendapatkan reputasi yang sangat baik. Keesokan paginya, kami merekomendasikan Anda untuk mengunjungi pelabuhan Katsura, salah satu dermaga pembongkaran ikan tuna terkemuka di Jepang.

Akses" Dari Stasiun JR Shin-Osaka atau Stasiun Tennoji, naik kereta "Kuroshio" dan turun di Stasiun Kii-Katsuura (sekitar 4 jam). Dari sana, berjalan kaki 5 menit ke dermaga feri dan pergi ke hotel dengan kapal.

Silakan baca juga:

 

[Perjalanan di Osaka]

50 Hal yang Dapat Dilakukan di Osaka

15 Cara Hemat untuk Menikmati Osaka!

 

[Perjalanan di Kyoto]

10 Tempat di Kyoto untuk Mencoba Kimono Tradisional

 

[Hal yang Dapat Dilakukan di Kansai]

50 Hal yang Dapat Dilakukan di Wakayama

The information in this article is accurate at the time of publication.

About the author

hayleymcmb
hayleymcmb
  • Check out our writers’ top Japan travel ideas!

Cari Restoran