Doujinshi - Manga Independen Jepang yang Menarik Penggemar Dunia

Doujinshi mungkin sekilas tampak seperti fan fiction dalam bentuk manga. Namun, sebenarnya itu memiliki makna yang lebih dalam. Istilah "doujinshi" mencakup banyak hal, mulai dari parodi dari karya orang lain hingga kreasi orisinal yang dibuat oleh penulis independen dan penerbit mandiri. Dengan sejarah panjang yang dapat ditelusuri kembali ke era Meiji dan status hukum yang menarik, doujinshi memberikan kontribusi besar terhadap industri otaku di Jepang dan menjadi bagian dari budaya manga dan anime di seluruh negeri.

Check out our writers’ top Japan travel ideas!

This post may contain affiliate links. If you buy through them, we may earn a commission at no additional cost to you.

Doujinshi - Fan Fiction dari Dunia Otaku

Doujinshi stall at convention

WildSnap / Shutterstock

Manga dan anime (komik dan kartun Jepang) memainkan peran yang sangat besar dalam budaya Jepang. Tidak seperti di negara-negara Barat (juga Indonesia), anime di Jepang tidak dilihat hanya sebagai tayangan untuk anak-anak atau penonton muda, tetapi dapat menjangkau semua genre dan usia. Ada drama kriminal, cerita superhero, romansa, detektif, bahkan buku-buku instruksional yang ditulis dan digambarkan dengan gaya komik. Ini kemudian menggiring banyak penggemar untuk membuat karya mereka sendiri. Karya-karya dari para penggemar yang diterbitkan mandiri di Jepang dinamai "doujinshi", dan menjadi bagian dari subkultur otaku yang berkembang pesat.

Apa Itu Doujinshi?

Convention stall

Wildsnap / Shutterstock

Doujinshi adalah karya-karya penggemar—sering kali berupa spin-off dari manga dan anime populer—yang diterbitkan sendiri. Penjelasan sederhananya, orang yang membaca manga, menonton anime, atau membaca novel-novel populer suka membayangkan karakter-karakter yang muncul berada dalam situasi atau pertemuan yang berbeda (umumnya secara eksplisit). Alih-alih mengambil ide dan menciptakan cerita yang benar-benar baru dengan plot orisinal, mereka justru sengaja menggunakan karakter-karakter yang sudah ada dan memasukkannya dalam situasi baru yang mereka imajinasikan (bahkan sering out of character). Melakukan hal itu dianggap lebih mudah bagi penulis baru, atau bagi orang-orang yang ingin melatih penulisan/penggambaran mereka. Selain itu, karena kerja keras karakterisasi telah diselesaikan oleh penulis asli, mereka dapat fokus pada pengerjaan interaksi dan plot. Dari doujinshi inilah sejumlah manga-ka memulai karir mereka.

 

Sejarah Doujinshi di Jepang

Reading manga

Michael Herrington / Shutterstock

Doujinshi modern berakar dari zaman Meiji (1868 - 1912). Kala itu, majalah bernama Garakuta Bunko yang didanai sendiri dibuat oleh sekelompok seniman sastra yang mencari cara untuk menerbitkan karya mereka secara mandiri. Alih-alih berupa manga, doujinshi dulunya menampilkan cerita-cerita pendek, berbagai bentuk puisi, lelucon, dan sebagainya.

Seperti halnya penulis doujinshi modern, kebanyakan penulis di zaman Meiji yang karyanya ditampilkan di Garakuta Bunko menerbitkan lebih banyak karya-karya tradisional dan menjadi cukup terkenal di dunia sastra. Garakuta Bunko diproduksi selama 4 tahun dengan total 43 terbitan. Namun, doujinshi lain bermunculan setelahnya, melanjutkan budaya baru dari penerbitan mandiri dalam lingkaran sastra.

Manga doujinshi pertama baru muncul seusai Perang Dunia II, ketika manga dan anime mulai populer di Jepang. Pada saat itu, sebagian besar manga doujinshi ditulis dengan tangan dan diteruskan dari orang ke orang karena teknologi untuk mencetak manga masih terbatas. Tidak seperti sekarang, doujinshi sudah bisa dicetak ulang dan distribusikan dengan mudah. Meskipun doujinshi saat ini dicetak dan dijual dalam skala kecil, itu masih hanya didistribusikan di kalangan penggemar. Jadi, doujinshi sekarang tetap menyimpan daya tarik yang sama dengan yang dimiliki doujinshi lama. 

 

Arti Doujinshi

Doujinshi fans

Wildsnap / Shutterstock

Doujinshi (同人誌) berasal dari kata 同人 (doujin) yang terdiri dari dua huruf 同 (dou) dan 人 (jin). Huruf 同 (dou) berarti "sama" dan 人 (jin) berarti "orang". Dengan kata lain, doujin merujuk pada sekelompok orang dengan minat yang sama. Ketika kata tersebut dikombinasikan dengan huruf Jepang untuk publikasi, 誌 (shi), artinya menjadi publikasi oleh sekelompok orang yang memiliki minat yang sama, atau disebut juga karya penggemar.

 

Apa Bedanya Doujinshi dengan Fan Fiction?

Harry Potter is popular in fan fiction

Wachiwit / Shutterstock

Dilihat dari luar keduanya sangat mirip. Dalam doujinshi dan fan fiction, penulis mengambil ide, karakter, plot, dan mekanisme cerita dari penulis asli dan menggunakannya pada karya mereka sendiri. Terkadang, karya mereka dipublikasi di internet atau diterbitkan mandiri dalam jumlah kecil. Doujinshi dan fan fiction umumnya berupa respons penggemar terhadap karya yang sudah ada. Dibuat untuk menggambarkan karakter dalam situasi atau hubungan baru yang tidak diwujudkan dalam publikasi aslinya. Namun, ada beberapa hal yang membedakan fan fiction dengan doujinshi.

Perbedaan utamanya adalah bahwa di Jepang, doujinshi memiliki perlindungan semu dari hukum, sedangkan fan fiction tidak (dibahas lebih lanjut pada bagian berikutnya). Oleh karena itu, doujinshi dapat dijual untuk memperoleh keuntungan selama tidak dalam jumlah besar atau diterbitkan oleh penerbit besar. Faktanya, doujinshi dijual secara eksklusif dan jarang tersedia gratis (jika Anda membaca doujinshi gratis di internet, ada kemungkinan doujinshi tersebut diunggah secara ilegal tanpa persetujuan penulis). Di sisi lain, fan fiction biasanya dirilis gratis untuk menghindari masalah hukum.

Bagaimana Doujinshi Bisa Legal?

Gabel and computer

create jobs 51 / Shutterstock

Apa yang membuat doujinshi unik adalah eksistensinya yang sedikit legal, tetapi tidak juga secara eksplisit ilegal. Tentu saja, Jepang memiliki Undang-Undang Hak Cipta yang melindungi industri kreatif dan karya-karyanya dari eksploitasi dan pembajakan. Namun, ada celah khusus yang dibuat untuk memungkinkan penulis doujinshi menerbitkan ciptaannya sendiri tanpa ancaman pidana. Celah ini bukan berupa peraturan yang ditulis dalam undang-undang, melainkan perjanjian informal antara penerbit besar dan manga-ka/pelaku kreatif lainnya untuk tidak mengajukan klaim legitimasi apa pun yang mungkin mereka gunakan untuk menindak penulis doujinshi yang menggunakan kembali karakter dan properti mereka. Perjanjian informal ini ada karena beberapa alasan:

1. Doujinshi Menjadi Titik Awal Bagi Banyak Manga-ka, Penulis, dan Seniman Lain

PIXTA

Banyak manga-ka, penulis, dan seniman lain di industri kreatif memulai karir mereka dari membuat doujinshi. Bagi mereka, membuat doujinshi lebih mudah daripada menciptakan sesuatu yang sama sekali baru. Doujinshi juga memberikan kesempatan kepada calon manga-ka untuk melenturkan otot kreatif mereka dan berlatih menggambar bangunan atau menulis cerita dari karakter yang sudah ada. Di saat bersamaan, manga-ka yang bercita-cita tinggi juga dapat membangun pengikut sambil menghasilkan pendapatan kecil, yang bisa membantu memantapkan diri mereka sebagai seorang seniman. Alhasil, tidak sedikit penerbit besar yang merekrut penulis doujinshi. Dari hal tersebut, jelas terlihat bahwa doujinshi berperan sebagai saluran bakat yang berguna untuk industri kreatif.

2. Doujinshi Adalah Iklan Gratis

doujinshi convention

InfantryDavid / Shutterstock.com

Doujinshi bahkan berfungsi sebagai iklan gratis untuk karya terkenal yang diparodikan. Orang membaca doujinshi karena merasa tertarik pada karya aslinya. Ini tentu mendorong penjualan merchandise dan meningkatkan popularitas sebuah serial secara keseluruhan.

3. Doujinshi Mempromosikan Industri Kreatif

comiket convention

dekitateyo / Shutterstock.com

Doujinshi mempromosikan industri kreatif secara menyeluruh. Namun, karena berfokus pada parodi suatu karya, doujinshi hanya akan populer selama manga/anime/novel yang mendasarinya juga populer. Keberadaan doujinshi seolah menjadi semacam barometer popularitas dan minat pada suatu karya, yang membuat penerbit besar enggan memaksakan klaim mereka untuk menghilangkan doujinshi. Jika dilakukan, itu malah akan merugikan kepentingan publik pada properti kreatif mereka, bukan melindunginya.

Jenis-Jenis Doujinshi

Drawing doujinshi

Sensay / Shutterstock

Doujinshi dapat dibagi menjadi karya turunan (二次創作 "nijisosaku") dan karya orisinal (オリジナル創作 "orijinaru sosaku"). Karya turunan membentuk sebagian besar doujinshi, mengambil latar, karakter, dan bahkan plot dari karya yang ada, lalu membuat sesuatu yang baru dengannya. Ini dapat mencakup apa saja, mulai dari memasangkan karakter, mengubah akhir cerita, memasukkan aspek dewasa, menciptakan cerita baru, dan lain-lain. Sebaliknya, karya orisinal tidak terlalu umum, tetapi ada yang membuatnya. Karya orisinal lebih mirip dengan penerbitan mandiri untuk penulis yang tidak dapat atau tidak ingin menjual karya mereka melalui penerbit.

Di Mana Saya Bisa Membaca Doujinshi?

Comiket in Tokyo

WildSnap / Shutterstock

Seperti disebutkan di atas, kecuali Anda berencana membaca doujinshi bajakan yang diunggah tanpa persetujuan penulis (tidak direkomendasikan), Anda harus mengeluarkan uang untuk membaca doujinshi. Eksistensi yang lemah secara hukum dan masih kuatnya tradisi menggambar dengan tangan menjadi alasan mengapa di sepanjang sejarahnya sebagian besar doujinshi dicetak, bukan diunggah. Oleh karena itu, untuk membaca doujinshi, Anda harus membelinya di convention, online shop, atau toko buku bekas. Namun, seiring berkembangnya teknologi, penulis doujinshi generasi muda semakin sering menggunakan media digital. Jadi, cukup besar kemungkinannya hal ini akan berubah di masa depan.

Doujinshi populer biasanya dihargai mahal karena jumlah salinan buku yang terbatas menyebabkan harga naik di pasar barang bekas. Para penggemar setia sering kali menggunakan media sosial, seperti Twitter, Instagram, dan PIXIV untuk mendapatkan informasi perilisan doujinshi baru dari penulis favorit. Terkadang, penulis bahkan mempublikasikan kutipan karya mereka di sana untuk menarik perhatian penggemar mereka. Namun, satu hal yang pasti, doujinshi ditulis dalam bahasa Jepang dan hampir tidak pernah diterjemahkan.

Di Mana Saya Dapat Membeli Doujinshi?

Jika Anda ingin membeli doujinshi, opsi terbaiknya adalah mengunjungi situs penjualan online atau menghadiri fan convention. Orang-orang yang tinggal di kota besar di Jepang juga dapat mendatangi toko-toko ritel khusus. Berikut ini kami hadirkan beberapa opsi yang tersedia.

Situs Penjualan Doujinshi

Purchasing online

Kite_rn / Shutterstock

Ada berbagai situs penjualan doujinshi yang bisa Anda kunjungi untuk membeli karya dari penulis favorit Anda. Kebanyakan penulis doujinshi menggunakan internet untuk memudahkan penjualan, bukan untuk men-digital-kan karya mereka. Selain di situs web pribadi sang penulis dan platform seperti PIXIV, Anda bisa membeli doujinshi dari situs-situs, seperti ToranoanaMandarakeMelonbooksAnimate, dan K-BOOKS.

Comiket dan Berbagai Convention

Comiket in Tokyo

icosha / Shutterstock

Convention di Jepang adalah surganya doujinshi. Dari sekian banyak convention, Anda wajib datang ke Comiket, fan convention terbesar di dunia, yang diselenggarakan dua kali setahun pada musim panas dan musim dingin. Pengunjung yang hadir diperkirakan mencapai 700.000 orang! Saking ramainya, perusahaan telepon seluler sampai harus memasang antena sementara dan jadwal kereta perlu diubah untuk menghadapi tsunami orang yang menuju ke lokasi convention di Tokyo.

Convention mengizinkan para penulis doujinshi untuk menjual sejumlah kecil karya yang mereka publikasikan sendiri, beserta merchandise dan karya doujin lainnya seperti software. Semua itu dijual di kalangan penggemarnya dalam skala yang sangat kecil, dan jarang menghasilkan keuntungan. Bagi kebanyakan penulis, kesenangan membuahkan karya dan menampilkannya kepada publik lebih utama daripada mencari uang.

Akan tetapi, Comiket bukan satu-satunya convention. Masih ada banyak lagi convention kecil dan besar di Jepang dan dunia. Salah satunya adalah Comic City, convention populer yang diadakan di Tokyo dan Osaka. Ada pula Comic World, yang menargetkan para penggemar di Korea Selatan, Taiwan, dan Hong Kong, Anime Expo  di Amerika, dan Japan Expo di Prancis (festival budaya otaku terbesar di luar Jepang).

Toko-Toko Ritel

Manga store

icosha / Shutterstock

Salinan buku doujinshi terkadang sangat sulit didapat karena diterbitkan dalam jumlah kecil. Namun, jangan khawatir, pasar barang bekas besar hadir untuk mengatasi masalah ini. Di samping itu, ada pula berbagai toko fisik di seluruh Jepang (pusat utamanya di Akihabara dan Ikebukuro di Tokyo) yang menjual doujinshi. Beberapa toko terkenal juga telah kami sebutkan di atas sebagai tempat untuk membeli doujinshi secara online (Toranoana, Mandarake, Melonbooks, Animate, dan K-BOOKS).

Apakah Ada Jenis Publikasi Doujin Lainnya?

Cosplayers at Comiket

WildSnap / Shutterstock

Meskipun manga masih merupakan bentuk mayoritas doujinshi saat ini, manga bukanlah satu-satunya jenis publikasi doujin. "Doujin Soft", misalnya, karya video game yang dibuat oleh para penggemar game ini dapat dianggap setara dengan game indie dan modding di Barat. Doujin musik yang mencakup keseluruhan karya yang berasal dari musik populer hingga seniman-seniman indie juga cukup digandrungi. Lagu-lagunya sering kali diambil dari berbagai video game populer dan digunakan sebagai lagu pengiring untuk doujin soft. Sama halnya dengan doujin soft dan doujinshi, doujin musik dijual kepada kelompok kecil penggemar di convention besar seperti Comiket.

Jenis-jenis yang kami sebutkan di atas adalah beberapa contoh doujin paling umum. Namun, pekerjaan kreatif dari kategori apa pun sebenarnya dapat memasukkan komponen doujin. Di mana ada penggemar, di situlah publikasi doujin hadir untuk seniman independen yang ingin berbagi hasil kreasi mereka dalam komunitas tertentu.

 

Selami Subkultur Doujinshi yang Menarik!

Semoga artikel ini memberi Anda gambaran yang lebih baik tentang doujinshi. Jika Anda tertarik untuk mengetahuinya lebih lanjut, jangan ragu untuk membacanya! Namun, harap perhatikan genre dewasa yang mungkin tidak cocok untuk usia Anda.

Jika Anda ingin memberikan komentar pada salah satu artikel kami, memiliki ide untuk pembahasan yang ingin Anda baca, atau memiliki pertanyaan mengenai Jepang, hubungi kami di Facebook!

Gambar judul: Sensay / Shutterstock

The information in this article is accurate at the time of publication.

About the author

Joe
Joe Bryer
  • Check out our writers’ top Japan travel ideas!

Cari Restoran