Indah dan Memukau! 25 Pesona Terbaik Kumamoto - Salah Satu Daerah Terindah di Jepang

Kota kelahiran Kumamon menyimpan sejuta pesona yang akan membuat siapa pun terkesan. Prefektur Kumamoto dikenal kaya akan pemandangan yang indah, mulai dari banyak pegunungan berhutan dan laut yang jernih, hingga kuil dan mata air panas tersembunyi yang memukau. Saking indahnya, Anda pasti tidak akan bisa berhenti mengambil foto! Baca terus sampai akhir untuk mengetahui 25 tempat indah terbaik yang harus dikunjungi saat bertandang ke Kumamoto!

*This article was sponsored by Visit Kyushu.

Hal-Hal yang Harus Anda Lakukan di Kumamoto

1. Kastil Kumamoto - Mengagumi Kastil Tradisional yang Dikelilingi Bunga Sakura

Kastil Kumamoto menawarkan salah satu pengalaman kastil terlengkap di Jepang berkat keragaman bangunan dan halaman yang luas. Kastil ini awalnya dibangun pada tahun 1607 dan memberikan banyak kisah sejarah tentang bagaimana penguasa feodal hidup selama zaman Edo, termasuk contoh arsitektur pada masa itu. Kastil Kumamoto memiliki dua menara: menara kecil dan menara kastil utama, yang dari luar tampak seperti tiga tingkat, tetapi sebenarnya memiliki enam tingkat. Keistimewaan lain dari kastil ini adalah Istana Honmaru Gote, yang dibangun kembali menggunakan metode asli pada tahun 2008. Di Istana Honmaru, para pengunjung dapat melihat sekilas suasana mewah yang digunakan tuan feodal untuk menerima tamu mereka kala itu. Kastil Kumamoto yang megah juga menjadi panggung bagi banyak peristiwa dalam sejarah Jepang, termasuk Pemberontakan Satsuma - pertempuran para samurai melawan kekuatan Pemerintah Meiji. Kini, Kastil Kumamoto menaungi sekitar 800 pohon sakura dan merupakan tempat yang sangat populer untuk mengagumi eloknya bunga sakura selama akhir Maret dan awal April.

*Kastil saat ini sedang ditutup untuk rekonstruksi. Jalan setapak yang ditinggikan telah dibuka tanggal 1 Juni 2020 sehingga memungkinkan wisatawan untuk melihat area tertentu di halaman bagian dalam kastil. Pembukaan kembali kastil utama dijadwalkan pada 26 April 2021.

2. Sakuranobaba Josaien - Berwisata Kuliner dan Belanja di Kota Kastil Bersejarah

Kota Kastil Sakuranobaba Josaien terletak di kaki Kastil Kumamoto. Jalan serta bangunannya didesain dengan mengikuti model kota kastil zaman Edo. Sakuranobaba Josaien dibagi menjadi dua area berbeda: Museum Kastil Kumamoto Wakuwakuza dan Area Perbelanjaan Sakura no Koji, serta meliputi pusat informasi turis. Area museum menampilkan berbagai pameran interaktif yang sangat bagus untuk mempelajari sejarah dan budaya Kumamoto. Di area ini, Anda bisa melihat pertunjukan samurai Kastil Kumamoto dan memiliki kesempatan untuk memakai kimono. Di sisi lain, area perbelanjaan menawarkan sejumlah toko dan restoran tradisional untuk Anda dapat menemukan berbagai macam suvenir dan makanan unik di wilayah Kumamoto.

3. Gunung Aso - Mendaki Gunung Berapi Aktif Berwarna Hijau Zamrud

Gunung Aso merupakan gunung berapi aktif dengan salah satu kaldera terbesar di dunia, yang diameternya mencapai 25km. Di sini terdapat Aso Gogaku - lima gunung yang berada di tengah kaldera. Di antara kelima gunung tersebut, Nakadake adalah satu-satunya gunung aktif yang dibuka untuk umum. Dengan kedalaman 13m dan besar 4km, kawah Gunung Nakadake yang selalu mengeluarkan asap putih ke udara tampak begitu spektakuler. Lingkungan di sekitarnya juga mencakup Komezuka, kerucut vulkanik berbentuk sempurna yang diselimuti rumput hijau cerah. Tidak jauh dari Gunung Nakadake, para pengunjung dapat menikmati salah satu pemandangan paling ikonik di Kumamoto, yaitu Dataran Tinggi Kusasenri, padang rumput seluas 785.000 meter persegi yang tumbuh di dalam kawah tidak aktif Gunung Eboshi - salah satu gunung dari Lima Gunung Aso. Padang rumput zamrud Kusansenri dan kolam sebening kristal yang memantulkan pemandangan langit menjadi rumah bagi sapi dan kuda. Sungguh tempat yang sempurna untuk melepas lelah. Namun, jika Anda ingin mengagumi Gunung Aso dari kejauhan, Daikanbo adalah titik pandang utamanya. Dengan pandangan 360 derajat, pengunjung dapat melihat seluruh kaldera di Gunung Aso.

*Area kawah sering kali ditutup sebagian atau terkadang seluruhnya karena gas vulkanik, cuaca buruk, atau risiko aktivitas vulkanik. Jadi, kami sarankan untuk memeriksa situs web resminya terlebih dulu sebelum pergi ke sana.

4. Shirakawa Suigen - Segarkan Diri di Mata Air Termurni di Jepang

Mata Air Shirakawa Suigen ditetapkan sebagai salah satu dari 100 air alami terbaik di Jepang oleh Kementerian Lingkungan Hidup Jepang. Shirakawa Suigen menghasilkan 60 ton air murni per menit. Mata air tersebut merupakan bagian dari kelompok mata air mineral terkenal di bagian selatan wilayah Aso, yang disebut Minami Aso, dan memunculkan Sungai Shirakawa. Air dari sungai tersebut kemudian mengalir melalui Kota Kumamoto. Daerah ini diberkati dengan mata air alami berkat keberadaan lapisan tanah liat dan lava dari Gunung Aso yang kedap air. Dengan demikian, air hujan terkumpul di bawah tanah dan menggelembung ke permukaan sebagai mata air. Anda bisa memasukkan air alami di sini ke dalam botol untuk dibawa pulang secara gratis. Jika menikmati air alami dirasa masih kurang, ketahuilah bahwa lokasi Shirakawa Suigen sendiri patut untuk Anda jelajahi. Mata air sebening kristal terletak di sebuah oasis hijau, dikelilingi oleh tanaman air terapung dan Kuil Shirakawa Yoshimi yang tentram. Di sinilah Anda bisa merasakan kedamaian dan menyatu dengan alam.

5. Jalan Bawah Laut Nagabeta - Berkendara di Jalan yang Muncul dari Dalam Laut

Jalan Bawah Laut Nagabeta hanya dapat diakses pada waktu tertentu, tergantung dari pasang surut air. Ketika air surut, Anda bisa melihat jalan Nagabeta, tetapi saat air pasang, jalan itu akan tenggelam ke dalam laut sehingga hanya tiang dan kabel listrik yang mencuat di atas permukaan air. Jalan bawah laut ini dibangun pada tahun 1974 untuk para nelayan di daerah tersebut yang membudidayakan rumput laut dan kerang di Laut Ariake. Sejak saat itu, Nagabeta menjadi salah satu tempat yang paling banyak difoto di Kumamoto. Jika Anda berencana datang, waktu terbaik mengunjunginya adalah saat matahari terbenam, ketika pemandangan Laut Ariake terlihat begitu mempesona. Tiang-tiang listrik yang seolah muncul dari laut disebut-sebut menjadi inspirasi jalur kereta api yang muncul di film animasi Spirited Away milik Studio Ghibli.

6. Pantai Okoshiki - Bersantai di Salah Satu Pantai Paling Menawan di Jepang

Keindahan Pantai Okoshiki sudah dikenal sejak zaman kuno. Bahkan, namanya sering dikaitkan dengan legenda Jepang kuno. Legenda itu mengatakan bahwa Kaisar pun begitu terpesona oleh keindahan pantai ini sehingga ia ingin menghentikan tandu-nya ("okoshi") ketika tiba ("ki") ke daerah tersebut untuk mengagumi pemandangan pantai. Pantai Okoshiki terpilih sebagai salah satu pantai terbaik di Jepang dan memiliki salah satu pemandangan matahari terbenam paling indah di Jepang. Ada perbedaan besar dalam kisaran pasang surut di bagian Laut Ariake ini. Jadi, pengunjung dapat menyaksikan fenomena alam yang langka setiap kali air pasang surut, dan pola bukit pasir berbentuk bulan sabit yang muncul dari dasar laut. Pemandangan pantai akan semakin spektakuler saat fenomena ini bertumpuk dengan matahari terbenam dan laut yang bersinar oranye, ungu, atau perak, menjadikannya tempat sempurna untuk sesi fotografi.

7. Pelabuhan Barat Misumi - Jelajahi Pelabuhan Bersejarah Zaman Meiji

Pelabuhan Barat Misumi adalah pelabuhan bersejarah yang dibangun pada tahun 1884 oleh Pemerintah Meiji. Mereka memilih lokasi pelabuhan di Kumamoto karena perairannya yang dalam alami dapat menampung kapal-kapal besar yang mengangkut batu bara dari tambang terdekat. Pelabuhan Barat Misumi berkembang menjadi terminal pengiriman utama hanya selama 10 tahun, sebelum pembangunan rel kereta baru memaksanya keluar dari rute komersial. Akibatnya, alih-alih menjalani renovasi seperti situs serupa lainnya di Jepang, penampilan Pelabuhan Barat Misumi tetap tidak berubah sejak zaman Meiji. Bahkan, kota kecil yang dibangun selama ledakan ekonomi daerah itu tetap seperti pada tahun 1800-an, dengan banyak bangunan tua yang terpelihara sempurna untuk dijelajahi para pengunjung. Panorama perkotaan Meiji mencakup sejumlah kantor, gudang, ryokan, gedung pengadilan, dan dua kafe, menciptakan suasana unik yang akan membawa Anda kembali ke masa lalu.

8. Hinagu Onsen - Habiskan Waktu Sehari di Pemandian Air Panas Tertua di Kumamoto

Hinagu Onsen adalah kota mata air panas dengan sejarah 600 tahun. Di sini terdapat bangunan bersejarah yang dipelihara, jalan-jalan sempit beraspal batu, dan toko-toko retro yang menciptakan suasana nostalgia. Asal usul Hinagu Onsen berawal dari sebuah legenda. Konon, mata air panas ini ditemukan sebagai jawaban atas doa dari seorang pria yang sedang mencari obat untuk luka pedang yang diderita ayahnya. Sejak saat itu, legenda Hinagu Onsen semakin populer, dan di zaman Edo, mata air panas ini ditetapkan sebagai onsen resmi klan samurai Hosokawa dari Kumamoto. Kini, orang-orang dari seluruh Jepang datang ke Hinagu Onsen untuk mendapatkan manfaat air penyembuhannya. Cara khusus menikmati mata air panas Hinagu Onsen dan manfaatnya adalah dengan berendam di pemandian "banpeiyu" - jenis pemandian air panas yang disiapkan selama musim dingin dengan menggunakan banpeiyu pomelos, sejenis buah jeruk yang ditanam khusus di daerah tersebut.

9. Kuil Kuratake - Menyaksikan Pemandangan Menakjubkan Kepulauan Amakusa dari Gunung Kura

Pandangan 360 derajat Kepulauan Amakusa dari Kuil Kuratake mungkin adalah salah satu pemandangan terindah di Kumamoto. Gerbang "torii" dari kuil yang tampak melayang di langit membingkai laut yang tenang dan pulau-pulau hijau subur di kejauhan. Puncak tertinggi di Kepulauan Amakusa adalah Gunung Kura, yang dianggap sebagai gunung suci oleh masyarakat yang tinggal di Amakusa sejak zaman kuno. Oleh sebab itulah Kuil Kuratake dibangun di atas puncak gunung dengan ketinggian 682 meter untuk mendoakan keselamatan nelayan dan pelayaran. Jika Anda ingin sepenuhnya menikmati dan mengagumi keindahan alam Kumamoto, mendaki Gunung Kura adalah cara yang tepat.

10. Air Terjun Nabegataki - Masuki Dunia Akuatik Ajaib

Air Terjun Nabegataki menawarkan lingkungan akuatik yang tenang dengan udara segar dan hutan lebat untuk dieksplorasi. Setelah menyusuri jalur pendakian yang berkelok-kelok di antara pepohonan, para pengunjung akan dihadiahi pemandangan Air Terjun Nabegataki selebar 20 meter yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Nabegataki tidak hanya terkenal dengan pemandangan mengejutkan ini, tetapi juga memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk berjalan di sekitar air terjun dan mengintip rahasia di balik air yang mengalir. Daya tarik itulah yang menjadi alasan mengapa Air Terjun Nabegataki dianggap sebagai salah satu tempat paling indah di Jepang. Air terjun ini tercipta karena letusan Gunung Abe di dekatnya, dari aliran magma yang mendingin dan mengeras. Jadi, banyak orang Jepang menganggapnya sebagai sumber kekuatan.

11. Kuil Kamishikimi Kumanoimasu - Mengungkap Misteri Kuil di Hutan

Hal yang membuat Kuil Kamishikimi Kumanoimasu begitu istimewa adalah lokasinya yang berada di hutan lebat, dengan 270 anak tangga yang dihiasi 50 lentera berlapis lumut. Tangga tersebut menuntun Anda melalui jalur pohon-pohon cedar yang tinggi, terputus hanya oleh beberapa gerbang "torii" berwarna hijau lumut yang memberikan suasana tenang pada kuil. Di puncak tangga terdapat kuil kecil yang didedikasikan untuk dua "kami" Shinto terpenting, Izanagi no Mikoto dan Izanami no Mikoto, dewa yang menurut legenda menciptakan pulau-pulau Jepang. Meskipun bangunan kuil saat ini dibangun pada tahun 1722, jelas terlihat bahwa lokasi tersebut telah dihormati sejak zaman kuno karena memiliki fitur geologi khusus, yang dapat Anda ditemukan di halaman kuil. Jika menengok ke bagian belakang kuil, pengunjung akan melihat Ugetoiwa, batu suci dengan lubang angin alami berukuran 10 meter. Ada kepercayaan bahwa jika seseorang berjalan melalui lubang angin Ugetoiwa maka tujuan orang tersebut akan menjadi kenyataan.

12. Kurokawa Onsen - Berpartisipasi dalam Tur Pemandian di Desa Onsen Tradisional

Kurokawa Onsen adalah salah satu pemandian air panas paling menarik di Jepang, berkat upaya penduduk setempat untuk melestarikan suasana desa yang sangat tradisional. Jalan-jalan di Kurokawa Onsen dipagari dengan bangunan-bangunan kayu, ryokan, tempat pemandian, dan sungai yang mengalir melalui lembah terpencil di tempat desa itu berada. Permata Kyushu ini merupakan tempat yang sempurna untuk menikmati "rotenburo meguro" (tur pemandian luar ruangan), dan menyediakan tiket masuk kayu atau "tegata" seharga 1,300 yen. Dengan tegata tersebut, pengunjung dapat masuk ke tiga rotenburo pilihan dari dua puluh opsi yang tersedia. Artinya, Anda tidak dibatasi dengan pemandian di ryokan tempat Anda menginap saja, tetapi juga memiliki kesempatan untuk bersantai di berbagai pemandian di kota pada siang hari. Bagian terbaiknya adalah Anda bisa berkeliling dengan yukata dan sandal geta sehingga Anda benar-benar bisa menyelami tradisi dan sejarah desa onsen yang menawan.

13. Yamaga - Temukan Jiwa Kumamoto di Teater Kabuki

Yamaga, sebuah kota kecil di pedesaan Jepang yang sangat kaya akan tradisi. Berabad-abad yang lalu, Yamaga menjadi perhentian utama di Buzen Kaido, rute yang menghubungkan Kyushu utara dan selatan dan berkembang sebagai pusat persawahan yang kaya. Sebagian dari bangunan-bangunan kayu, gudang kuno, pabrik sake, dan toko beras masih berdiri kokoh hingga saat ini, mempertahankan suasana kota di zaman Edo. Dua bangunan di antaranya sangat terkenal. Pertama, Teater Kabuki Yachiyoza yang dibangun lebih dari 100 tahun lalu oleh pedagang lokal. Di sini, Anda dapat menyaksikan pertunjukan kabuki atau sekadar mengunjungi gedungnya dan mempelajari seni kabuki lebih lanjut, serta mengintip rahasia panggung berputar dan pintu jebakan. Bangunan kedua berhubungan dengan sejarah panjang Yamaga sebagai resor pemandian air panas. Pemandian Sakurayu adalah fasilitas onsen kayu terbesar di Kyushu, dan gaya zaman Edo-nya mengingatkan kita pada pemandian di Spirited Away karya Studio Ghibli.

14. Taman Suizenji Jojuen - Menjelajahi Seluruh Tokaido Hanya dengan Berjalan-jalan di Satu Taman

Taman Suizenji Jojuen dibangun pada tahun 1632 oleh Tadatoshi Hosokawa, penguasa pertama domain Kumamoto. Taman yang menjadi tempat peristirahatan anggota keluarga Hosokawa ini awalnya menaungi Kuil Suizenji, tetapi kemudian direlokasi dan digantikan dengan rumah teh. Suizenji Jojuen ditata sedemikian rupa agar mereproduksi 53 pos perhentian Tokaido (jalan yang menghubungkan Tokyo dan Kyoto selama zaman Edo) dalam bentuk miniatur, termasuk Gunung Fuji dan sebagian Danau Biwa. Taman ini juga menjadi surganya para pencinta bunga karena menampilkan berbagai jenis bunga yang mekar sepanjang tahun. Suizenji Jojuen khususnya terkenal dengan kebun plum dan sekelompok pohon sakura.

15. Gua Reigando - Jelajahi Gua Misterius dan Suci

Gua Reigando adalah gua suci yang terletak di Gunung Kinpo, gunung berapi tidak aktif di dekat Kota Kumamoto. Gua ini terkenal sebagai tempat filsuf dan pendekar pedang terkenal, Musashi Miyamoto, menghabiskan tahun-tahun terakhirnya dalam meditasi dan membuat risalah bela dirinya yang terkenal, Go Rin no Sho. Suasana istimewa di Reigando tercipta karena memiliki latar hutan dan menghadirkan suasana zen dari Kuil Buddha Unganzenji yang berdiri tepat di depannya. Kuil Uganzenji itu sendiri patut Anda kunjungi. Sejak didirikan pada tahun 1351, kuil ini telah menarik perhatian banyak biksu, penyair, dan pejuang selama berabad-abad. Jalan setapak yang mengarah dari kuil ke gua meningkatkan aura misterius di tempat tersebut, karena dihiasi dengan ukiran menakjubkan dari 500 murid Buddha.

16. Bekas Kediaman Hosokawa - Berjalan di Sepanjang Koridor Vila Samurai

Sebagai bekas kediaman dari cabang Klan Hosokawa (penguasa yang memerintah Kumamoto di zaman Edo), Hosokawa Gyobutei adalah contoh yang bagus dari rumah keluarga samurai kelas atas. Di bekas kediaman samurai ini, Anda bisa membayangkan kehidupan sehari-hari masyarakat kelas atas Jepang di masa lalu. Dibangun pada tahun 1646 dengan luas 900 meter persegi, Kediaman Hosokawa memiliki pintu masuk utama bergaya Cina, kebun yang sangat indah, dan rumah teh Kiyutei, tempat untuk para pengunjung dapat mengikuti upacara minum teh tradisional Jepang.

*Ditutup untuk umum sampai pemberitahuan lebih lanjut.

17. Jalan Laputa - Mengagumi Lokasi Nyata dari Animasi Castle in The Sky Karya Studio Ghibli

Jika Anda sudah pernah menonton animasi karya Studio Ghibli yang berjudul Castle in The Sky, tentu Anda akan langsung mengenali lanskap ikonik ini. Jalan Laputa di Kumamoto, dan siluet berkelok-keloknya yang ada tepat di sisi gunung menyerupai kastil terapung Ghibli. Terutama ketika awan berguling ke dataran di bawahnya sehingga jalan tersebut tampak seperti mengambang di atas lautan awan. Oleh karena itulah jalan ini juga sering disebut sebagai Jalan Menuju Surga. Penampilan Jalan Laputa berubah secara drastis setiap musim berganti. Namun, orang-orang lebih menyukai pemandangan Laputa di musim panas, ketika mereka dapat mengambil foto panorama pada rumputnya yang cerah.

*Sebagian jalan sedang diperbaiki.

18. Kediaman Lafcadio Hearn - Mempelajari Kehidupan Penulis Barat di Jepang

Lafcadio Hearn berimigrasi ke Jepang pada tahun 1890. Ia adalah salah satu penulis Barat pertama yang menulis buku tentang Jepang dan menjadi pelopor dalam mengekspos Barat ke berbagai aspek budaya Jepang. Setelah tinggal selama setahun di Matsue, Hearn menghabiskan beberapa tahun di Kota Kumamoto. Kini, bekas kediamannya yang dikenal dengan nama Kediaman Lafcadio Hearn atau Kediaman Koizumi Yakumo Kumamoto (Koizumi Yakumo adalah nama Jepang Hearn), dibuka untuk umum. Di dalamnya terdapat museum kecil yang menyediakan informasi berlimpah tentang kehidupan dan karya-karya Hearn.

19. Kuil Aso - Menatap Keindahan Kaldera di Gunung Aso

Kuil Aso diyakini memiliki sejarah hampir 2000 tahun, dengan pondasinya yang bisa ditelusuri kembali ke tahun 281 Masehi. Ada 12 dewa yang disembah di sini, termasuk Takeiwatatsu, dewa yang dipercaya telah menciptakan daerah Aso. Konon, Takeiwatatsu adalah cucu Kaisar Jinmu (kaisar legendaris pertama di Jepang), dan merupakan dewa yang mengajarkan penduduk setempat cara memberdayakan tanah di Aso. Itulah sebabnya ada banyak ritual di kuil yang berkaitan dengan pertanian. Dengan demikian, Kuil Aso dianggap sebagai salah satu kuil terpenting di Prefektur Kumamoto. Daya tarik yang paling terkenal di sini adalah Gerbang "Romon" (gerbang bertingkat dua), yang merupakan salah satu dari tiga gerbang terbesar di Jepang.

20. Kastil Kikuchi - Mengelilingi Situs Arkeologi Berusia 1.300 Tahun

Kastil Kikuchi adalah benteng bukit yang dibangun sekitar 1.300 tahun lalu selama masa perang di Asia Timur. Untuk mempersiapkan kemungkinan terjadinya invansi, Istana Kekaisaran membangun beberapa benteng bukit di seluruh Jepang Barat, dan Kastil Kikuchi termasuk salah satu di antaranya. Kastil ini bertugas untuk menyediakan tambahan senjata dan makanan kepada para penguasa yang melindungi serta menguasai Kyushu. Oleh karena itu, Kastil Kikuchi sering muncul dalam teks sejarah dan dilestarikan sebagai situs bersejarah nasional. Penggalian yang dilakukan di situs ini menghasilkan penemuan sisa-sisa arsitektur berharga yang menawarkan tampilan menarik suasana Jepang tempo dulu. 

21. Air Terjun Gorogataki - Menyaksikan Keindahan Pelangi di Air Terjun Besar

Air Terjun Gorogataki menawarkan pemandangan unik dari aliran air deras yang menderu-deru di permukaan tebing setinggi 50 meter. Para pengunjung dapat mengagumi air terjun ini dari sudut pandang di atas kawasan pejalan kaki atau menikmati panorama dari jembatan gantung di dekatnya. Cuaca cerah sering kali memahkotai air terjun dengan pelangi saat mengalir jatuh ke bebatuan, lalu menyembur ke atas untuk menangkap cahaya dengan sempurna.

22. Sakitsu - Bersembunyi di Desa Nelayan yang Terpencil

Sakitsu adalah desa nelayan terpencil yang tersembunyi di ujung selatan Shimoshima, pulau terbesar di Kepulauan Amakusa di Kumamoto. Pada tahun 2018, Sakitsu masuk ke dalam daftar 12 Situs Warisan Dunia UNESCO yang berkaitan dengan orang-orang Kristen tersembunyi di Jepang. Penetapan tersebut dimaksudkan sebagai pengakuan terhadap orang-orang yang tetap mempertahankan iman mereka selama berabad-abad dalam penganiayaan. Pusat Panduan Desa Sakitsu menawarkan salah satu pemandangan terbaik dari desa kecil yang menawan ini. Anda bahkan dapat menemukan gereja berpenampilan gotik yang berdiri di depan rumah-rumah nelayan, seolah memberikan berkahnya kepada mereka. Terselip di tepi teluk yang menjorok ke laut tenang, Sakitsu tidak hanya menyediakan tempat peristirahatan yang damai, tetapi juga membuka jendela sejarah dan komunitas Kristen kuno di Jepang.

*Gereja mungkin ditutup sementara jika ada acara keagamaan.

*Dilarang mengambil foto di dalam gereja.

*Diperlukan reservasi sebelumnya untuk mengunjungi Gereja Sakitsu. Daftarkan diri Anda di situs web resmi Situs Kristen Tersembunyi untuk melakukan reservasi.

23. Takamori - Rasakan Pesona Pohon Cedar Berusia 400 Tahun dan 1.000 Pohon Sakura

Daerah Takamori di Kumamoto terkenal dengan keindahan alamnya. Di antara sekian banyak keajaiban alam di Takamori, ada pesona yang tidak boleh Anda lewatkan, yaitu dua pohon cedar berusia 400 tahun yang terletak di Gunung Minami Gairin. Keduanya memiliki tampilan tidak biasa, dengan banyak cabangnya yang meliuk-liuk dari batang ke arah berbeda. Pohon cedar besar ini adalah lokasi sumber kekuatan yang populer dan dinilai sangat efektif dalam hal perjodohan dan permohonan cinta. Tempat alami menakjubkan lainnya yang patut Anda kunjungi adalah Takamori Senbonzakura (Seribu Pohon Sakura), atau juga disebut Jalan Sakura. Meskipun mungkin tidak ada 1000 pohon sakura seperti namanya, pengunjung masih tetap akan dibuat kagum dengan panorama seluruh lereng bukit yang diselimuti oleh warna cantiknya bunga sakura.

24. Jembatan Tsujunkyo - Berjalan-jalan di Jembatan Akuaduk Batu Terbesar di Jepang

Tsujunkyo adalah jembatan saluran air batu berbentuk melengkung terbesar di Jepang. Dibangun pada tahun 1854 untuk memasok air ke orang-orang yang tinggal di Dataran Tinggi Shiraito di Kumamoto, tempat yang mengalami kekurangan air saat itu. Dengan total panjang saluran air mencapai 30 meter, jembatan ini mampu mengalirkan 15.000 meter persegi air dalam waktu 24 jam untuk mengairi sawah di sekitarnya. Jembatan Tsujunkyo melepaskan airnya selama Festival Hassaku, perayaan tradisional yang diadakan setiap tahun pada awal September.

25. Tsuetate Onsen - Temukan Kembali Nuansa Jepang Kuno di Kota Mata Air Panas

Terletak di pegunungan Kumamoto utara, Tsuetate Onsen bagai membeku dalam waktu dengan nuansa retronya. Kabarnya, Tsuetate Onsen memiliki sejarah lebih dari 1800 tahun dan sangat populer salama periode Showa awal, ketika masyarakat kelas atas Jepang datang ke sini untuk menghilangkan rasa penat mereka. "Sedoya" (jalan belakang) di kota onsen yang dulunya makmur ini menciptakan labirin yang menarik untuk dijelajahi. Sedoya juga merupakan contoh nyata dari segala aspek pada periode Showa, dengan suasana pedesaan yang cocok dinikmati semua orang. Tsuetate Onsen akan terlihat sangat indah selama Festival Pita Ikan Mas yang penuh warna, antara bulan April dan Mei, saat dekorasi ikan mas mengapung di atas sungai yang mengalir melalui pusat kota.

Sudahkah Anda Siap Menemukan Pesona Kumamoto dan Banyak Keajaiban Indahnya?

Setelah mengetahui tempat-tempat paling fotogenik di Kumamoto, kami berharap Anda akan menambahkan prefektur ini ke daftar perjalanan Anda berikutnya ke Jepang. Melalui tempat-tempat unik ini, Anda dapat merasakan dan menikmati alam Kumamoto yang luar biasa, serta mempelajari sejarah dan budaya wilayah paling indah di Jepang. Baik gunung berapi berwarna zamrud, kota mata air panas, maupun gua kuno dan suci, semuanya memiliki pesona indah yang hanya bisa Anda temukan di Kumamoto!

Jika Anda ingin memberikan komentar pada salah satu artikel kami, memiliki ide untuk pembahasan yang ingin Anda baca, atau memiliki pertanyaan mengenai Jepang, hubungi kami di Facebook atau Twitter!

Spesial Kyushu
Rent the car you want at the price you want. Rental Cars. Perfect if you're looking to rent a car in Japan! Learn more.

The information in this article is accurate at the time of publication.

About the author

Stefania
Stefania Sabia
  • Check out our writers’ top Japan travel ideas!

Artikel Terkait

Cari Restoran